Amunisi IHSG di Bursa Saham Menembus dan Bertahan di Level 6.000

Happy Fajrian
15 Desember 2020, 18:18
ihsg, pemulihan ihsg, omnibus law,
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (11/12/2020).

IHSG Bakal Tembus 6.800 pada 2021

Henry pun berkeyakinan tren positif indeks ini akan berlanjut di 2021. Menurutnya tahun depan prospek pasar modal Indonesia sangat positif. Selain didorong oleh dua sentimen UU Ciptaker dan dana asing yang bakal kembali mengalir masuk ke Indonesia.

Selain itu perekonomian juga menunjukkan tanda-tanda pemulihan seiring dengan perkembangan vaksin virus corona yang sangat positif. Bahkan beberapa negara sudah memulai proses vaksinasi seperti Inggris, Kanada, dan AS.

Oleh karena itu dalam laporan JP Morgan yang bertajuk “Make Indonesia Great Again”, Henry memprediksi IHSG bakal menembus level 6.800 pada akhir 2021.

“Banyak sekali optimism menuju 2021. Kami memperkirakan IHSG akan mencapai rekor tertinggi. Pertama karena ada perkembangan positif vaksin, jadi kami yakin pandemi bisa berakhir di 2021,” ujarnya.

Selain itu UU Omnibus Law bidang keuangan dapat diluncurkan pada 2021. Payung hukum ini diperlukan dalam memperkuat kemampuan pengawasan dan kekuatan pengambilan keputusan di sektor keuangan, khususnya dari sisi regulator dalam lembaga perbankan dan nonperbankan.

Pengesahan Omnibus Law bertujuan untuk meningkatkan investasi asing langsung alias foreign direct investment (FDI). Selain itu, Omnibus Law dipercaya mampu mengubah Indonesia menjadi hub manufaktur dan teknologi berikutnya di Asia, seperti kendaraan listrik, baterai, dan cloud data center.

“Kami yakin Omnibus Law juga akan mendorong investasi asing (foreign direct investment/FDI) mengalir masuk ke Indonesia. Bukan hanya portofolio flow di pasar saham dan obligasi, tapi FDI di sektor riil, karena respons investor asing yang sangat-sangat positif (terhadap Omnibus Law),” kata dia.

Menurut laporan JP Morgan beberapa sektor yang layak diperhatikan tahun depan di antaranya keuangan, terutama saham perbankan. Beberapa saham pilihannya yaitu Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI). 

Kemudian sektor infrastruktur dan industri, dengan saham-saham yang layak diperhatikan di antaranya United Tractors (UNTR), Jasa Marga (JSMR), Indocement Tunggal Prakarsa (INTP).

Serta sektor teknologi, media, dan telekomunikasi. Adapun saham-saham pilihannya yaitu Telkom Indonesia (TLKM) dan Surya Citra Media (SCMA).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...