Vaksinasi Dimulai, Saham Farmasi Anjlok Hampir 14% Akibat Kemahalan

Image title
14 Januari 2021, 17:38
saham farmasi, vaksinasi, vaksin covid-19, saham, pasar modal, bursa, kimia farma, indofarma, pyridam farma, farmasi, saham alat kesehatan
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) pada perdagangan Kamis (14/1) ditutup turun hingga 6,92% menjadi Rp 6.050 per saham. Kemarin pun, saham ini anjlok 6,81%. Padahal, sejak adanya pandemi Covid-19 di Indonesia pada Maret 2020 hingga sebelum vaksinasi, harganya naik hampir 950%.

Begitu juga dengan saham PT Indofarma Tbk (INAF) yang hari ini turun 6,02% menjadi Rp 6.050 per saham. Kemarin, harganya mengalami penurunan 6,81%. Sama seperti KAEF, harga saham INAF sejak awal Maret 2020 sudah mengalami kenaikan hingga lebih dari 1.200%.

Saham farmasi lainnya, PT Phapros Tbk (PEHA) hari ini anjlok hingga 6,91% menjadi Rp 2.290 per saham. Kemarin saham ini mengalami penurunan hingga 6,82%. Saham ini juga menjadi salah satu yang mendatangkan cuan selama pandemi, karena sudah naik 203% sejak awal maret 2020.

Harga saham perusahaan farmasi swasta, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) hari ini mengalami kenaikan 1,92% menjadi Rp 1.595 per saham. Namun, dalam dua hari sebelumnya turun berturut-turut 4,55% dan 6,85%. Saham Kalbe Farma sejak adanya pandemi mengalami kenaikan, meski relatif terbatas hanya 40%.

Perusahaan farmasi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) pada perdagangan hari ini harga sahamnya anjlok 6,88% menjadi Rp 1.285 per saham. Kemarin pun, harganya anjlok 6,76%. Sejak Maret tahun lalu pun, saham PYFA berhasil melonjak hingga 722%.

Lainnya, ada saham PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) yang harganya mengalami penurunan hingga 6,81% menjadi Rp 1.780 per saham. Kemarin pun saham ini turun 6,83%. Namun, sejak pandemi melanda Maret tahun lalu, saham Tempo Scan sudah mengalami kenaikan 68%.

Saham yang terkait dengan vaksinasi, yaitu perusahaan jarum suntik PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) hari ini anjlok 6,96% menjadi Rp 3.210 per saham. Kemarin pun, saham ini ditutup turun hingga 6,76%. Meski begitu, sejak Maret 2020, saham ini tercatat sudah mengalami kenaikan 511%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...