Kinerja Bisnis Otomotif Terpukul, Laba Astra Kuartal I Anjlok 22%

Image title
21 April 2021, 18:49
PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan penurunan laba bersihnya hingga 22% menjadi Rp 3,72 triliun pada kuartal I 2021, karena terpengaruhi lini bisnis otomotif.
Dokumentasi Astra
Menara Astra

PT Agincourt Resources, anak perusahaan yang 95% sahamnya dimiliki United Tractors, melaporkan peningkatan penjualan emas sebesar 1% menjadi 95.000 ons. Anak usaha ini diuntungkan oleh harga emas yang lebih tinggi.

Perusahaan kontraktor umum yang 64,8% sahamnya dimiliki United Tractors, PT Acset Indonusa Tbk, melaporkan rugi bersih sebesar Rp 80 miliar. Terutama karena perlambatan penyelesaian beberapa proyek yang sedang berjalan dan berkurangnya proyek pekerjaan konstruksi selama masa pandemi.

Bisnis kontraktor penambangan, PT Pamapersada Nusantara, mencatat penurunan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) sebesar 10% menjadi 191 juta bank cubic metres dan penurunan produksi batu bara sebesar 4% menjadi 27 juta ton.

Lini bisnis Astra lain yang menyumbang laba bersih besar berikutnya adalah jasa keuangan, dimana pada kuartal pertama 2021 menyumbang Rp 985 miliar. Sayangnya, laba bersih sektor ini tercatat turun hingga 30% dibanding kuartal pertama 2020 yang senilai Rp 1,41 triliun.

Djony mengatakan, ada dua sebab utama penurunan kinerja sektor jasa keuangan Astra. Pertama, peningkatan provisi guna menutupi kredit bermasalah yang meningkat pada periode tersebut. Kedua, penurunan portofolio pembiayaan pada bisnis pembiayaan konsumen.

Seperti diketahui, nilai pembiayaan baru pada bisnis pembiayaan konsumen Astra menurun 18% menjadi Rp 19,3 triliun, menggambarkan dampak pandemi Covid-19. Kontribusi laba bersih dari Astra yang fokus pada pembiayaan mobil menurun 34% menjadi Rp 249 miliar. Kontribusi laba bersih dari PT Federal International Finance (FIF) yang fokus pada pembiayaan sepeda motor menurun 39% menjadi Rp 410 miliar.

Total pembiayaan baru yang disalurkan oleh unit usaha Astra yang fokus pada pembiayaan alat berat turun sebesar 1% menjadi Rp 1,4 triliun. Kontribusi laba bersih dari divisi ini membaik dari rugi bersih sebesar Rp3 miliar menjadi laba bersih sebesar Rp 13 miliar.

PT Asuransi Astra Buana, perusahaan asuransi umum Grup, mencatat peningkatan laba bersih sebesar 19% menjadi Rp 312 miliar. Terutama disebabkan meningkatnya hasil investasi. Perusahaan asuransi jiwa Astra Life, mencatatkan peningkatan premi bruto sebesar 82% menjadi Rp1,6 triliun.

Beberapa sektor lain yang menyumbang kinerja laba bersih Astra pada kuartal pertama 2021 adalah sektor agribisnis senilai Rp 129 miliar atau anjlok 56% secara tahunan. Lalu, sektor infrastruktur dan logistik senilai Rp 42 miliar, turun 42% secara tahunan. Sektor teknologi informasi juga menyumbang laba Rp 1 miliar atau turun 50%.

Sektor bisnis yang menyumbang kenaikan laba bersih Astra pada tiga bulan pertama tahun ini adalah properti. Laba bersihnya senilai Rp 49 miliar atau meningkat hingga 23% dibandingkan kuartal pertama 2020 yang hanya Rp 40 miliar.

"Terutama karena tingkat hunian yang lebih tinggi dan biaya operasional yang lebih rendah di Menara Astra," kata Djony.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...