Usai Jokowi Pidato Kenegaraan, IHSG Anjlok 1,02% pada Sesi I

Lavinda
Oleh Lavinda
16 Agustus 2021, 12:47
IHSG, Indeks Saham, Bursa Efek Indonesia, BEI
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Pekerja melihat telepon pintarnya dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/3/2021).

Sementara asumsi suku bunga pada tahun depan akan menggunakan acuan surat berharga negara tenor 10 tahun pada level 6,82%. Dari sisi komoditas minyak dan gas alam, pemerintah memprediksi harga minyak mentah Indonesia akan berkisar pada US$ 63 per barel. Sedangkan, lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 703 ribu barel dan 1,036 juta barel setara minyak per hari.

Pandemi Covid-19 memukul perekonomian Indonesia sejak 2019. Pada tahun pertama pandemi tersebut, ekonomi Indonesia bahkan minus 2,07%, pertama kali sejak krisis 1998.

Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan, seluruh masyarakat Indonesia merasakan dampak pandemi Covid-19, baik di perkotaan maupun pedesaan. Ketahanan ekonomi masyarakat melemah akibat hilangnya pekerjaan dan tidak adanya ketersediaan lapangan kerja.

"Dampak lainnya adalah hilangnya kesempatan berusaha akibat terbatasnya aktivitas ekonomi masyarakat, modal, dan investasi untuk menopang perekonomian masyarakat kecil dan menengah," kata dia.

Ekonomi mulai menunjukkan pertumbuhan positif pada kuartal kedua tahun ini mencapai 7,07% secara tahunan. Namun, lonjakan kasus yang kembali terjadi sejak akhir Juni membuat pemerintah merevisi proyeksi pertumbuhan tahun ini dari 5% dalam APBN 2021 menjadi sekitar 3,9%.

Bank Indonesia dan sejumlah lembaga asing juga telah memangkas target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini. Bank sentral memangkas pertumbuhan ekonomi tahun ini dari 4,1% hingga 5,1% menjadi 3,5% hingga 4,3%. Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,5% pada outlook April 2021 menjadi 4,1% pada outlook Juli 2021. Sedangkan, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dari 4,3% menjadi 3,9%.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper memprediksi IHSG hari ini naik terbatas. Berdasarkan analisis teknikalnya, area resisten indeks hari ini ada di level 6.209 dan 6.174. Sedangkan support di pertama dan kedua ada di kisaran 6.108 dan 6.077.

"Investor akan mencermati data neraca perdagangan yang akan dirilis pada awal pekan. Serta data kasus Covid-19 terbaru yang akan berpengaruh pada potensi perpanjangan PPKM," kata Dennies dalam riset tertulisnya.

Sebaliknya, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi IHSG hari ini berpotensi tertekan. Adapun, area pergerakan indeks di hari kejepit ini berdasarkan analisis teknikalnya ada di kisaran 5.996-6.198.

Menurut dia, laju pergerakan IHSG dalam pekan pendek yang akan dilalui terlihat berpotensi masih berkutat dalam rentang konsolidasi wajar. Besok, Selasa (17/8) perdagangan libur karena merayakan ulang tahun Indonesia.

"Padahal, akan banyak rilis data perekonomian pada pekan ini seperti BI rate, rilis data penjualan roda empat dan roda dua. Sedikit banyak akan memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG dalam pekan pendek ini," katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...