Saham-saham Syariah Lesu, Indeks JII Turun 16% Sejak Awal Tahun

Intan Nirmala Sari
20 Agustus 2021, 14:32
saham syariah, saham, jakarta islamic index (JII),
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Dilihat dari laporan keuangan UNVR periode Januari-Juni 2021, perusahaan melaporkan penuruan penjualan dan laba. Untuk penjualan tercatat turun 7,33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp 20,18 triliun.

Penurunan pendapatan UNVR dipicu lesunya penjualan kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh, serta penjualan makanan. Alhasil laba UNVR per Juni 2021 tercatat merosot 15,85% year on year (yoy) menjadi Rp 3,05 triliun.

4. Charoen Pokphand Indonesia (CPIN)

Pergerakan harga saham CPIN sepanjang 2021 tercatat naik tipis yakni 0,38% ke level Rp 6.500 per saham pada Kamis (20/8). Sepanjang kuartal I-2021 emiten ini berhasil membukukan kenaikan pendapatan 23,79% menjadi Rp 12,4 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 10,02 triliun.

Selain itu, CPIN juga membagikan dividen untuk laba tahun buku 2020 sebanyak Rp 1,8 triliun, dengan dividen setara Rp 112 per saham.

5. Barito Pacific Tbk (BRPT) 

Saham BRPT masuk ke dalam daftar anggota JII dengan kapitalisasi pasar Rp 100,31 triliun. Harga saham emiten industri barang baku material ini terkoreksi 2,27% sepanjang 2021 dan berada di level Rp 1.080 per saham pada penutupan perdagangan Kamis (19/8).

Berdasarkan laporan keuangan, BRPT berhasil membukukan laba naik 41% sepanjang periode Januari-Juni 2021 menjadi US$ 1,56 miliar. Hal itu didukung lonjakan pendapatan bisnis petrokimia hingga 50,4% yoy menjadi US$ 1,26 miliar. Sedangkan pendapatan bisnis energi turun 0,2% yoy menjadi US$ 262,2 juta.

JII merupakan salah satu indeks saham syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di mana, sampai saat ini ada tiga indeks bernuansa syariah yang ada di bursa Tanah Air, di antaranya JII, Indeks Saham Syariah (ISSI), serta Jakarta Islamic Index (JII 70).

JII diluncurkan pertama kali pada 3 Juli 2020. Indeks saham ini merupakan saham syariah pertama kali yang diperdagangkan di pasar modal. BEI mencatat konstituen yang terdaftar dalam JII terdiri dari 30 saham syariah dengan kapitalisasi pasar yang cukup besar.

Pada periode Agustus hingga November 2021, terdaftar tiga saham baru yang masuk ke dalam JII. Saham-saham tersebut adalah Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), serta Erajaya Swasembada Tbk (ERAA). Ketiganya menggantikan saham Bank BTPN Syariah (BTPS), Kimia Farma Tbk (KAEF), dan Surya Citra Media (SCMA).

Saham syariah merupakan saham-saham yang memenuhi syarat tertentu, seperti tidak melakukan kegiatan perjudian, bank berbasis bunga, dan asuransi konvensional. Demikian juga perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa, tidak menjual barang/jasa yang haram zatnya, dan sebagainya.

Penyumbang bahan: Nada Naurah (magang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...