Beragam Aksi Korporasi Bentoel Selama 31 Tahun di Bursa Saham

Image title
29 September 2021, 14:50
Bentoel, Saham, Bursa
Bentoel KATADATA|Donang Wahyu
Rokok buatan PT Bentoel International Investama. KATADATA|Donang Wahyu

"Sehingga jumlah saham Perseroan yang beredar menjadi 7.240.005.000 saham dan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp 362 miliar," kata manajemen Bentoel.

Penawaran Umum Terbatas III dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan jumlah 29.161.131.250 lembar saham tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan harga Rp480 per saham, menambah jumlah saham beredar menjadi 36.401.136.250 lembar saham.

Aksi korporasi terakhirnya di Bursa sebelum delisting yang tercatat dalam laporan keuangan tersebut adalah Penawaran Umum Terbatas III dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) pada 2016.

Kala itu, Bentoel menerbitkan 29.161.131.250 lembar saham baru yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan harga Rp 480 per saham. Hal ini menambah jumlah saham beredar menjadi 36.401.136.250 lembar saham.

Tender Offer Oktober, Resmi Delisting Januari 2022

Berdasarkan keterbukaan informasi, diperkirakan Bursa Efek Indonesia menghapus pencatatan efek Bentoel mulai 24 Januari 2022. Proses saat ini adalah, Bentoel sudah mengantongi persetujuan delisting dari pemegang saham dalam RUPSLB yang digelar 28 September 2021.

Corporate Brand & ESG Manager Bentoel Maria Melissa Riyani Putri mengatakan, perusahaan berencana memulai tender sukarela pada akhir Oktober 2021.

"Selanjutnya, Bentoel Group akan menjalankan langkah-langkah sesuai dengan persyaratan OJK," kata Maria kepada Katadata.co.id usai RUPSLB.

BAT selaku pengendali Bentoel akan membeli sisa saham publik di level Rp 1.000 per saham. Harga yang ditawarkan lebih mahal 226,8% dibanding harga penutupan terakhir saham RMBA sebelum disuspensi pada 5 Agustus 2021, yaitu Rp 306 per saham. Nominal tersebut juga 356,21% lebih tinggi dari harga rata-rata tertinggi dalam 90 hari terakhir sebelum 20 Agustus 2021.

Maria optimistis upaya ini dapat menjadi angin segar bagi perusahaan maupun para pemegang saham publik. Dengan demikian, proses delisting dapat diselesaikan, mengingat jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik saat ini relatif kecil.

Porsi pemegang saham publik tercatat 7,52% dari total modal ditempatkan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 7,29% dimiliki oleh satu pihak yaitu, UBS AG London. Praktis, hanya 0,23% yang dimiliki pemegang saham publik lainnya. Jumlah pemegang saham publik saat ini kurang lebih 2.385 pemegang saham.

Menurut Maria, tanpa penawaran tender atau tender offer, pemegang saham minoritas akan sulit menjual sahamnya di pasar reguler karena saham RMBA relatif tidak likuid. Oleh karena itu, Bentoel meyakini rencana delisting dilakukan demi kepentingan terbaik pemegang saham.

"Karena penawaran tender ini memberi pemegang saham publik kesempatan untuk menjual saham mereka dengan harga premium," kata Maria.

Meski menghapus saham dari pasar modal, British American Tobacco selaku pengendali Bentoel dengan kepemilikan 92,5% saham tetap berkomitmen untuk memiliki bisnis jangka panjang dan terus berinvestasi di Indonesia.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...