Baru Tembus Rekor Tertinggi, IHSG Langsung Loyo Ditekan Sentimen AS
Nico mengatakan, berdasarkan konsensus banyak yang menilai inflasi terus melaju dan mengalami lonjakan dalam beberapa bulan mendatang. Menurutnya, inflasi akan menjadi lebih buruk daripada yang diperkirakan dan akan lebih konsisten untuk bertahan di level tertinggi.
"Sehingga, tentu saja hal tersebut akan memberikan kekhawatiran tersendiri bagi pelaku pasar dan investor," kata Nico.
Mengutip CNBC, indeks harga konsumen yang terdiri dari sekeranjang produk mulai dari bensin, perawatan kesehatan, bahan bakar, makanan, hingga sewa ini berada di atas perkiraan Dow Jones sebesar 5,9%. Sementara inflasi bulanan tercatat 0,9%, juga di atas perkiraan sebesar 0,6%.
Inflasi inti bulanan naik 0,6% dari perkiraan 0,4%. Sementara inflasi inti secara tahunan mencapai 4,6%, juga lebih tinggi dari ekspektasi 4% dan tertinggi sejak Agustus 1991.
Sementara, sentimen negatif dari dalam negeri yaitu rilis data Bank Indonesia terkait data perdagangan retail untuk September 2021 yang turun 2,2% secara tahunan. Realisasi tersebut lebih rendah dari bulan Agustus yang turun 2,1%.
Nico mengatakan, perdagangan retail sempat pulih pada awal tahun ini. Kenaikan tertinggi berada pada April dan Mei, masing-masing naik 15,6% dan 14,7% secara tahunan.
Pandemi dinilai memberikan tekanan pada kinerja emiten retail baik kecil maupun besar. Emiten retail format besar seperti hypermarket dan department store, terpukul oleh biaya sewa.
"Hal ini menjadi beban operasional yang tinggi ketika kegiatan masyarakat untuk mengunjungi pusat perbelanjaan juga lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya," kata Nico.