Bos BEI, Pejabat BI, dan Petahana Berebut Ketua OJK Bidang Pasar Modal

Lavinda
Oleh Lavinda
7 Maret 2022, 14:04
OJK
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi

Hoesen mengawali karier di pasar modal se­bagai Officer Departemen Pengendalian Risiko PT Kliring Deposit Efek Indonesia (KDEI) dan kemudian menjadi Kepala Divisi Penjaminan & Pengendalian Risiko KPEI setelah KDEI dibubarkan dan diubah menjadi KPEI dan KSEI.

Posisi Direktur KPEI didudukinya antara tahun 2005-2009 sebelum akhirnya memegang tongkat komando KPEI. Setelah itu, Hoesen bergabung dengan paket Direksi BEI yang dipimpin Ito Warsito untuk periode 2012-2015. Bergabungnya Hoesen dengan paket 1 calon Direksi BEI berbuah keberhasilannya menduduki jabatan Direktur Penilaian Perusahaan BEI. 

Setelah menyelesaikan masa jabatan sebagai Direktur BEI, Hoesen memimpin PT Danareksa sebagai direktur selama dua tahun. Sampai akhirnya, kini ia menjadi Kepala Eksekutif Pengawas bidang Pasar Modal sekaligus Dewan Komisioner OJK.

Semasa kariernya, Hoesen memiliki pengalaman panjang mengikuti berbagai workshop, seminar dan konferensi di berbagai negara. Ia bahkan pernah menuju Washington D.C., Amerika Serikat untuk acara The Development and Regulation of Securities Markets International Institute pada 2007 dan mampir ke Jepang untuk mengikuti Clearing and Settlement, Ministry of Finance Republik Indonesia, JICA Tokyo Stock Exchange pada 1997.

Tak hanya itu, Hoesen juga terlibat dalam Global Custody and Portofolio Administration, State Street KDEI pada 1996, Managing Change KPEI pada 2005 dan turut serta dalam gelaran bertema Permasalahan Saham Transaksi Saham di Pasar Modal “Gadai Saham-saham Transaksi Repo Pinjam Meminjam Saham”, Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia pada 2007.

Doddy Zulverdi

Doddy Zulverdi lahir di Bandung pada 1969 dan menempuh pendidikan llmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Padjajaran pada 1986. Kemudian, Doddy melanjutkan pendidikannya di Columbia University pada 1996 hingga meraih Gelar Master of International Affairs.

Doddy mengawali karier sebagai peneliti ekonomi di BI sejak 1993, dan sempat bertugas sebagai staf Gubernur BI pada 2001 sebelum memulai penugasan di Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) sebagai ekonom sampai 2006.

Doddy menghabiskan sebagian besar kariernya di bidang riset ekonomi moneter, model ekonomi, dan proyeksi, perumusan kebijakan ekonomi moneter, dan pelaksanaan moneter di Bank Indonesia.

Kemampuan tersebut membuat Doddy ditugaskan di Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter pada 2006, Departemen Statistik pada 2010, serta Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter pada 2013. Selanjutnya, Doddy menjabat sebagai Kepala Departemen Pengelolaan Moneter.

Pada 2018, Doddy sempat mencoba peruntungan menjadi salah satu calon Deputi Gubernur Bank Indonesia. Ia terpilih bersama dua calon lain, yakni Dody Budi Waluyo dan Wiwiek Sisto Widayat untuk melakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) oleh Komisi XI DPR RI. Namun tak lolos ke tahap berikutnya.

Saat ini, dia bertugas sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatra Utara.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...