Mengapa Lo Kheng Hong Puasa Beli Saham IPO 20 Tahun?
"Saya sudah tidak membeli saham IPO 20 tahun lebih karena tidak mungkin pemilik perusahaan dan penjamin emisi mau menjual di harga murah, pasti mereka mau menjual harga IPO semahal-mahalnya," terang Lo.
Lo juga menegaskan, dirinya adalah tipe investor yang konservatif, perusahaan yang hendak dibelinya harus menunjukkan fundamental bisnis yang kuat terlebih dahulu yang ditunjukkan dengan kemampuan perusahaan mencetak laba.
"Mana mungkin saya beli saya perusaahaan teknologi yang valuasinya bisa 10 kali nilai buku, perusahaannya masih rugi. Seperti Bank Jago, PBV 90 kali, saya gak ikuti, aset Rp 1 triliun lebih gak mungkin saya membeli," ujarnya.
Investor kelahiran 20 Februari 1959 ini memang terkenal menerapkan prinsip value investing, atau berinvestasi dengan membeli saham dengan harga murah, tapi berpotensi terus bertumbuh. Lo mengibaratkan, membeli saham seharga Avanza tapi bisa dijual seharga Mercy.
Lo Kheng Hong tercatat menjadi pemegang saham dengan kepemilikan di atas 5% di beberapa emiten seperti PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN), emiten multifinance dari Grup Panin, lalu saham pabrik ban PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dan saham emiten media Grup MNC PT Global Mediacom Tbk (BMTR). Selain itu, dia juga menjadi pemegang saham di emiten tambang grup Indika Energy, PT Petrosea Tbk (PTRO).