Enam BUMN Kantongi Restu DPR untuk Jual Saham Baru Tahun Ini
Komisi VI DPR memberi restu perusahaan BUMN yang akan melakukan penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada tahun ini.
"Komisi VI DPR menyetujui usulan BUMN menerima penyertaan modal negara tahun anggaran 2023 dan corporate action tahun 2022," kata Hekal saat rapat kerja terkait usulan PMN tunai dan nontunai 2023 dan insiatif aksi korporasi 2022 di Gedung DPR, Jakarta kemarin.
Enam BUMN yang telah memperoleh persetujuan rights issue tersebut antara lain, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).
Secara rinci, dalam aksi korporasi ini, Krakatau Steel akan menjual jenis saham dalam portepel dengan metode rights issue yang nantinya akan digunakan oleh perusahaan produsen baja itu untuk membayar utang dan mengembangkan usaha.
Kemudian, Semen Indonesia akan melakukan rights issue dengan persetujuan inbreng Semen Baturaja pada Semen Indonesia. Kebijakan ini sebagai sinergi yang dilakukan BUMN sub klaster semen dan memperkuat daya saing di industri semen.
Selanjutnya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan melakukan penambahan modal dengan skema rights issue dengan persetujuan PMN tahun anggaran 2022 senilai Rp 3 triliun. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) juga akan melakukan rights issue dengan persetujuan PMN senilai Rp 1,9 triliun.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), akan menjual jenis saham dalam portepel dengan metode privatisasi rights issue senilai Rp 2,98 triliun sesuai dengan persetujuan PMN tahun ini.
Terakhir, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akan memperoleh PMN senilai Rp 7,5 triliun yang bersumber dari cadangan pembiayaan investasi APBN untuk memperkuat permodalan dalam menjalankan usaha perseroan.