Saham Bank Mandiri Tertinggi Sepanjang Masa, Bagaimana Prospeknya?
Analis Sektor Perbankan Mirae Asset Sekuritas, Handiman Soetoyo mempertahankan status overweight pada saham ketiga perusahaan tersebut, di tengah risiko kenaikan inflasi, kenaikan suku bunga, dan pelemahan nilai tukar rupiah.
Istilah overweight dalam bursa saham dapat diartikan sebagai kondisi saham yang diperkirakan mengalami kenaikan melebihi saham lainnya dari sektor yang sama. Menurut teorinya, imbal hasil saham berstatus overweight umumnya lebih tinggi dari imbal hasil Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam 12 bulan ke depan.
Kendati demikian, Handiman menurunkan rating BMRI dari Buy ke Trading Buy karena kondisi reli harga saham.
Risiko utama lainnya ialah sedikit penurunan kualitas aset, pertumbuhan kredit yang lebih lambat, volatilitas nilai tukar rupiah, dan inflasi yang tinggi.
Secara umum, Handiman menyebutkan, perusahaan perbankan besar harus mampu mengatasi risiko yang meningkat, dan mempertahankan status overweight, terutama kenaikan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang mengakibatkan inflasi pada September.
"Bank Indonesia (BI) diperkirakan menaikkan suku bunga menjadi 5% pada akhir tahun ini. Kami memperkirakan bank akan menaikkan suku bunga deposito secara bertahap, terutama mengingat ketidaksetaraan likuiditas dalam sektor tersebut," ujar Handiman.
Namun, lanjutnya, kenaikan biaya dana harus diimbangi sebagian dengan imbal hasil aset yang lebih tinggi dan volume yang lebih tinggi, sehingga mempertahankan pendapatan bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM). Dia menegaskan, kualitas aset tetap menjadi perhatian utama.
Biaya kredit diyakini masih akan menurun jauh dibandingkan tahun lalu. Terlebih, OJK berpotensi memperpanjang kebijakan restrukturisasi utang.
10 Emiten Berkapitalisasi Terbesar:
Emiten Kapitalisasi Pasar Porsi Kapitalisasi Saham
1. BBCA 1.056 11,33%
2. BBRI 665 7,14%
3. BMRI 478 5,13%
4. TLKM 432 4,64%
5. ASII 266 2,86%
6. GOTO 237 2,54%
7. BYAN 237 2,54%
8. TPIA 214 2,29%
9. UNVR 202 2,17%
10. BBNI 166 1,78%