Bank DBS Proyeksi IHSG Tembus 7.700 di 2023, 4 Sektor Ini Bakal Cuan

Patricia Yashinta Desy Abigail
6 Desember 2022, 16:09
Bank DBS Proyeksi IHSG Tembus 7.700 di 2023, 4 Sektor Ini Bakal Cuan
Dok DBS
Bank DBS

Lalu, dari sisi domestik, tidak ada lagi pengetatan kebijakan Covid-19 sehingga ekonomi di dalam negeri dapat berputar dengan baik. Menurut Maynard, satu faktor lain yang bisa menjadi faktor positif yaitu pemilihan presiden yang akan dilaksanakan pada tahun 2024. Bahkan diperkirakan akan berdampak positif terhadap pasar di akhir tahun 2023.

"Walaupun harus diingat investor akan mengevaluasi para kandidat yang akan menjadi presiden, dan ini bisa menjadi faktor negatif," ujarnya. 

 

Sementara jika dilihat dari sisi faktor negatif, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan melambat tahun depan, Amerika Serikat berisiko mengalami resesi. Namun, Indonesia diprediksi cenderung tetap tumbuh kendati mengalami perlambatan.

Maynard menegaskan, salah satu faktor terbesar yang harus diperhatikan yaitu dampak dari investasi terhadap harga-harga komoditas. Dia menjelaskan, Indonesia cukup diuntungkan oleh harga komoditas yang naik signifikan di tahun 2022. Namun, jika resesi global terjadi tahun depan, maka akan memberikan dampak negatif terhadap harga komoditas.

"Dari sisi investor asing, perlu diperhatikan karen jika ada faktor-faktor risiko global atau perubahan harga komoditas bahkan juga Cina reopening lebih besar lagi, mungkin ada rotasi dari Indonesia ke negara lain. Apakah investor asing akan terus masuk ke Indonesia atau meninggalkan," tuturnya.

Dia juga menyebut jika The Fed mengurangi kebijakan kenaikan suku bunga, bisa menyebabkan rotasi dari saham ke surat utang. Selain itu, dari sisi implementasi Environmental, Social, and Governance atau ESG yang bisa menjadi hal negatif untuk Indonesia. Sebab di sebagian besar aktivitas ekonomi Indonesia masih sangat bergantung dengan komoditas.

"Ini juga mungkin bisa menjadi sedikit negatif ketika investor bisa mencari saham-saham atau industri mana yang ESG branding, karena menurut kami Indonesia masih kekurangan saham yang ESG branding saat ini," tandasnya. 

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...