IHSG Sesi Pertama Naik ke Level 6.921 Jelang Pengumuman RDG BI
Indeks Harga Saham Gabungan berakhir dalam zona hijau pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (25/7). Terdapat kenaikan 0,32% membawa indeks pada level 6.921.
Hingga sesi pertama berakhir, volume perdagangan mencapai 10,2 juta dengan nilai transaksi Rp 5,03 triliun dan frekuensi 846 juta kali. Sebanyak 255 saham dalam zona merah, 232 saham zona hijau, dan 239 lainnya tak bergerak. Sedangkan kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp 10.005 triliun.
Para investor aktif mentransaksikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai transaksi Rp 610,6 miliar. Selanjutnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan nilai transaksi Rp 254,4 miliar, dan PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA) dengan nilai transaksi Rp 166,4 miliar.
Mayoritas bursa Asia juga berada dalam zona hijau. Hang Seng naik 3,36%, Shanghai Composite naik 2,06%, dan Strait Times naik 0,30%. Sedangkan Nikkei 225 menjadi satu-satunya bursa dalam zona merah dengan penurunan 0,27%.
Melansir riset Pilarmas Investindo Sekuritas, menguatnya indeks IHSG sejalan dengan bursa regional Asia yang bergerak menguat dan juga optimis pasar akan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang akan mempertahan suku bunga acuannya.
Menguatnya pasar Asia seiring dengan politbiro China berjanji untuk meningkatkan dukungan kebijakan untuk ekonomi yang lesu, dengan fokus untuk meningkatkan permintaan domestik dan membantu pasar properti.
Sementara dari dalam negeri, BI akan mempertahan suku bunga acuannya meskipun memiliki ruangan menaikan dan atau menurunkannya. Namun pasar memiliki pandangan bahwa saat ini BI tetap mempertahankan suku bunga acuannya di 5,75%.
Hal ini dilatarbelakangi sebagai upaya menjaga stabilitas nilai rupiah dan beberapa indikator ekonomi dimana inflasi terjaga ditarget BI, indeks manufaktur, indeks kepercayaan konsumen yang semakin solid
