Saham Adhi Karya Naik Meski Long Span LRT Jabodebek Jadi Sorotan
Adhi Karya dalam video yang berdurasi 5:07 menit tersebut menyebut bahwa akibat radius lengkung yang kecil, maka jembatan bentang panjang Kuningan mengalami efek torsi yang cukup besar.
Torsi merupakan efek momen termasuk putaran yang terjadi pada penampang tegak lurus terhadap sumbu utama dari elemen. Hal ini terjadi ketika pusat beban tidak tepat dengan pusat kekakuan elemen vertikal beban lateral dalam sistem ketahanan struktur tersebut.
BUMN Karya tersebut menuliskan bahwa jembatan lengkung yang terletak di persimpangan jalan HR Rasuna Said dan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, dibangun oleh ADHI dengan tingkat kerumitan yang cukup tinggi. Hal itu mengingat di antara lokasi proyek terdapat underpass, jalan arteri, dan fly over Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR).
Long span LRT Jabodebek Gatot Subroto-Kuningan dibangun pada ketinggian level 4 di atas wilayah dengan tingkat volume lalu lintas tinggi. Perseroan dalam video tersebut menyatakan bahwa akibat radius lengkung yang kecil, jembatan long span Kuningan akhirnya mengalami efek torsi yang cukup besar.
Hal ini lantas diantisipasi lewat penambahan prestress tendon pada pier. Efek torsi dimitigasi dengan menambahkan prestress tendon pada pier. Vertical stressing dilakukan sesuai dengan urutan desain yang direncanakan.
Oleh karena anggapan salah desain, maka Presiden Joko Widodo meminta agar pengoperasian kereta api ringan atau LRT Jabodebek tidak terburu-buru. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun menggeser jadwal operasional dari rencana awal pada 18 Agustus menjadi sekitar 30 Agustus 2023.
"Kami tadi minta saran pak presiden dan pak presiden sangat bijak. Beliau bilang, pokoknya kalian melakukan uji coba. Pada saat uji coba berhasil, kita buka," kata Budi di Istana Kepresidenan, Kamis (3/8).