BEI Sebut 10 Perusahaan Beraset Jumbo Antre IPO Tahun Ini

 Zahwa Madjid
7 Agustus 2023, 12:43
BEI: 10 Perusahaan Aset Jumbo Akan IPO Tahun Ini
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Pegawai melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Minat perusahaan dengan aset skala besar melangsungkan aksi pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) tahun ini tetap tinggi.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyatakan sampai dengan 4 Agustus 2023, terdapat 10 perusahaan beraset jumbo, atau memiliki nilai aset di atas Rp 250 miliar berada dalam pipeline IPO tahun ini. Namun, BEI tak menjelaskan secara rinci sektor apa saja perusahaan dengan aset jumbo tersebut berasal.

“Enam perusahaan aset skala kecil, 22 perusahaan aset skala menengah, dan 10 perusahaan aset skala besar,” ujar Nyoman dalam keterangan resminya dikutip Senin (7/8).

Sebagai informasi, perusahaan aset skala kecil merupakan calon emiten dengan aset di bawah Rp 50 miliar dan perusahaan skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar.

Sementara itu, dalam pipeline bursa secara keseluruhan terdapat 38 perusahaan yang akan mencatatkan saham tahun ini. Berikut rincian calon emiten tersebut berdasarkan sektornya:

  • 3 Perusahaan dari sektor bahan baku
  • 8 Perusahaan dari sektor barang konsumen non primer 
  • 8 Perusahaan dari sektor barang konsumen primer 
  • 3 Perusahaan dari sektor energi
  • 1 Perusahaan dari sektor keuangan
  • 3 Perusahaan dari sektor kesehatan
  • 2 Perusahaan dari sektor industri
  • 1 Perusahaan dari sektor infrastruktur
  • 4 Perusahaan dari sektor properti & real estate
  • 3 Perusahaan dari sektor teknologi
  • 2 Perusahaan dari sektor transportasi & logistik.

Sampai dengan 4 Agustus 2023, telah tercatat 53 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana dihimpun IDR 47,9 triliun.

Dalam kesempatan terpisah,  Otoritas Jasa Keuangan mencatat aktivitas penghimpunan dana di pasar modal sejak awal tahun hingga 31 Juli 2023 mencapai Rp 162,09 triliun dengan pencatatan emiten baru mencapai 57 perusahaan.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengungkapkan nilai emisi emiten IPO tersebut lebih tinggi dibandingkan pencapaian sepanjang tahun 2022 dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan ke-4 global pada paruh pertama tahun ini.

"Di pipeline, masih terdapat 101 rencana penawaran umum dengan perkiraan nilai sebesar Rp 72,85 triliun dan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 66 perusahaan," kata Inarno, dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK, Kamis (3/8).

Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...