Mirae Asset: IHSG Bisa Tembus 7.000, Dipicu Harga CPO dan Suku Bunga

Patricia Yashinta Desy Abigail
12 September 2023, 17:33
Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023).
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023).

Mirae Asset Sekuritas optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menguat dan menembus level 7.000 pada tahun ini. Kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve dan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan akan menjadi sentimen positif bagi laju IHSG.

Selain itu, pemulihan harga komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) juga memberi angin segar bagi pergerakan saham-saham di BEI. Senior Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto mengatakan, Indonesia diprediksi masih dapat meredam laju inflasi, yang diprediksi akan mencapai 5,25% hingga akhir tahun ini.

"Inflasi masih akan memicu volatilitas di pasar global, yang juga akan berdampak kepada pasar finansial di Indonesia," kata Rully. Sementara itu, perlambatan ekonomi Cina akan memberikan sentimen negatif terhadap pasar negara-negara berkembang, khususnya di pasar keuangan. Itu sebabnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bakal tertekan. 

Rully mengatakan, untuk memitigasi risiko tekanan terhadap rupiah, Bank Indonesia (BI) telah melakukan berbagai kebijakan untuk memperkuat sektor finansial di dalam negeri sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS. Misalnya, BI memperkuat kerja sama dengan bank sentral negara-negara lain dalam hal local currency settlement (LCS) sehingga dapat memitigasi risiko fluktuasi di masa yang akan datang.

"Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang dinilai sukses meredam inflasi sedangkan pengendalian inflasi masih menjadi isu utama negara-negara maju seperti AS, Inggris, dan negara-negara anggota Uni Eropa," kata Rully.

Gejolak inflasi di negara-negara tersebut berpotensi diperburuk oleh kenaikan harga komoditas dan minyak dunia. Bahkan, hal ini  dapat berdampak kepada perubahan arah kebijakan moneter di negara-negara tersebut.

Sementara itu, Head of Research Team & Strategist Mirae Asset Robertus Hardy mengatakan ia optimistis pergerakan IHSG akan membaik hingga akhir tahun ini. Oleh karena itu, IHSG bisa menembus level 7.000, bahkan lebih tinggi lagi.

"Kami belum ada revisi target. Kami masih cukup optimis, apalagi dengan kondisi harga komoditas juga membaik, The Fed dan Bank Indonesia kemungkinan bisa mempertahankan suku bunganya," kata Robertus ketika ditemui wartawan, Selasa (12/9).

Meski demikian, Robertus menilai pergerakan IHSG tidak akan secepat dua atau tiga tahun yang lalu. Menurutnya perbaikan IHSG bakal terjadi secara bertahap. Sebelumnya, Robertus optimistis IHSG dapat menguat hingga ke level 7.600 pada semester kedua tahun ini sesuai prediksi tim riset Mirae Asset Sekuritas.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...