IHSG Diprediksi Menguat, Saham BRPT dan BBCA Direkomendasikan

Patricia Yashinta Desy Abigail
1 November 2023, 06:37
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham dan IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (30/12/2022). Pada penutupan perdagangan saham di akhir tahun 2022.
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham dan IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (30/12/2022).

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi menguat pada perdagangan Rabu (1/11). Pelaku pasar menunggu pengumuman sejumlah data ekonomi dari dalam negeri maupun luar negeri yang diperkirakan akan menggerakkan IHSG pada hari ini.  

Phintraco Sekuritas mengatakan ada beberapa sentimen yang mempengaruhi gerak IHSG. Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi data indeks manufaktur dan inflasi Oktober 2023. Indeks manufaktur diyakini masih bertahan di atas 50 poin atau menunjukkan ekspansi pada Oktober 2023.

Sementara itu, inflasi Oktober diperkirakan naik ke 2,6% secara tahunan (year on year/yoy). Meski naik, inflasi masih berada dalam rentang asumsi APBN 2023 di kisaran 2% hingga 4% yoy.

Dari regional, produksi industri Jepang turun 4,6% yoy di September 2023, lebih dalam dari 4,4% yoy di Agustus 2023. "Lalu realisasi indeks manufaktur Cina turun ke 49,5 di Oktober 2023, lebih rendah dari ekspektasi dan periode September 2023 di 50,2 poin," demikian riset Phintraco, Rabu (1/11).

Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 6.666, 6.633, dan 6.542. Sedangkan level resisten berada di 6.821, 6.908, dan 6.968.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resisten merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan rentang harga Rp 8.500-Rp 8.675. Selanjutnya, hold atau buy on weaknesss pada saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan rentang harga Rp 25.700-Rp 26.000.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...