Inflasi dan Kondisi Politik Pengaruhi Volatilitas Bursa AS

Nur Hana Putri Nabila
14 November 2023, 06:30
Volatilitas bursa AS diperkirakan akan tetap tinggi hingga akhir tahun akibat adanya ketegangan geopolitik di luar negeri.
xPACIFICA/Getty Image
Volatilitas bursa AS diperkirakan akan tetap tinggi hingga akhir tahun akibat adanya ketegangan geopolitik di luar negeri.

Indeks bursa Amerika Serikat (AS) secara keseluruhan menurun sebesar 0,08%, ditutup pada level 4.411,55. Nasdaq Composite menyusut 0,22%, ditutup pada 13.767,74. Sementara itu, Indeks Dow Jones Industrial Average terapresiasi sebesar 0,16%, menambahkan 54,77 poin dan ditutup pada 34.337,87.

Indeks S&P 500 mengakhiri perdagangan hari Senin dengan pergerakan yang minimal, sementara para pialang di bursa bersiap untuk menerima data inflasi inti. Perhatian investor bursa AS tertuju pada pembacaan indeks harga konsumen bulan Oktober yang dijadwalkan dirilis pada hari Selasa (14/11). Hal ini dianggap sebagai katalisator pasar berikutnya.

Menurut survei yang dilakukan oleh Dow Jones kepada para ekonom, inflasi inti diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,3% dibandingkan 12 bulan sebelumnya. Selain itu, diperkirakan metrik ini akan naik sebesar 0,1% dari bulan sebelumnya.

Pada Jumat (10/11), Moody's menyoroti defisit fiskal yang "sangat besar" di Amerika Serikat dan ketidaksepakatan politik di Washington sebagai penyebab pemangkasan anggaran. Meski demikian, lembaga pemeringkat tersebut tetap mempertahankan peringkat kredit Amerika pada tingkat AAA, yang merupakan level tertinggi.

Tindakan tersebut terjadi usai Fitch menurunkan peringkat Amerika Serikat untuk penerbitan obligasi jangka panjang dalam mata uang asing menjadi AA+ dari AAA pada tiga bulan sebelumnya. Selain itu, Fitch juga merujuk pada perkiraan penurunan fiskal, peningkatan beban utang, dan kebuntuan politik terkait isu-isu fiskal.

Meskipun prospeknya negatif, imbal hasil obligasi tetap stabil pada Senin (13/11). Imbal hasil surat utang negara dengan tenor 10 tahun mencapai 4,638%, mengalami kenaikan sekitar 1 basis poin.

CEO AXS Investments, Greg Bassuk menyampaikan bahwa semua mata tengah tertuju pada data inflasi minggu ini dan kebijakan The Fed yang akan segera dirilis. "Kami melihat reaksi investor terhadap penurunan peringkat Moody's. Namun, kami juga melihat keraguan terhadap beberapa perkembangan besar yang akan terjadi minggu ini," kata Bassuk dikutip dari CNBC, Selasa (14/11).  

Dengan pertimbangan tersebut, Bassuk memproyeksikan bahwa volatilitas pasar akan tetap tinggi hingga akhir tahun, terutama dengan adanya ketegangan geopolitik di luar negeri. Kondisi ini, bersamaan dengan data ekonomi yang beragam, dijelaskan sebagai faktor yang "menyebabkan Grinch memicu reli Natal tahun ini”.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...