Emiten di BEI Kini Dipermudah Dual Listing di Bursa Hong Kong
Berdasarkan EY Research, BEI merupakan salah satu pasar modal Asia Tenggara yang paling aktif bagi emiten baru. Pada tahun 2021, terdapat 54 emiten baru di BEI yang menghimpun dana IPO sebesar Rp 62,61 triliun, meningkat lebih dari 1.000% year on year dan tertinggi sepanjang sejarah BEI.
Kerja sama cross border listing menjadi salah satu terobosan IDX untuk mendorong emiten-emitennya merambah bursa lain, salah satunya adalah HKSE.
Pada November 2022, IDX juga telah menandatangani kerja sama dengan New York Stock Exchange (NYSE), Amerika Serikat untuk memfasilitasi perusahaan-perusahaan dari kedua negara untuk mencatatkan sahamnya di kedua bursa.
Sejauh ini baru tiga perusahaan publik yang berhasil mencatatkan sahamnya di luar Indonesia, yakni PT Aneka Tambang (ANTM), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Telkom Indonesia (TLKM). Telkom dan Indosat diperdagangkan di New York Stock Exchange. Sedangkan saham Antam di London Stock Exchange.
Ada beberapa pertimbangan yang membuat perusahaan-perusahaan di Indonesia atau di luar negeri mengincar dual listing. Pertama, memperluas basis investor dan akses terhadap pendanaan dari pasar global. Kedua, meningkatkan reputasi perusahaan, khususnya jika perusahaan tersebut memang mengincar ekspansi di wilayah regional maupun global. Ketiga, mendorong valuasi perusahaan.
Kerja sama antara IDX dan HKSE ini tentu akan membawa dampak positif bagi kedua belah pihak. Hong Kong dikenal sebagai pusat keuangan terbesar di Asia sedangkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan startup digital terbanyak. Kedua bursa akan menjadi magnet bagi perusahaan-perusahaan yang tengah bertumbuh dan membutuhkan exposure pendanaan dari investor global.