Wall Street Kompak Anjlok, Pelemahan Saham Teknologi Berlanjut

Nur Hana Putri Nabila
4 Januari 2024, 06:16
Ilustrasi - Bursa Wall Street. ANTARA/Reuters/Mike Segar
Antara
Ilustrasi - Bursa Wall Street. ANTARA/Reuters/Mike Segar

 “Dalam jangka panjang, prospek tetap positif dalam rentang waktu enam hingga dua belas bulan ke depan,” kata Eisman dikutip CNBC Kamis (4/1).

Risalah Rapat The Fed

Rata-rata saham utama juga berada di bawah tekanan setelah risalah rapat terbaru The Fed dirilis pada Rabu sore (3/1) waktu setempat. Hal itu menunjukkan bahwa bank sentral masih belum siap untuk menurunkan suku bunga.

Dalam notulen tersebut, pejabat The Fed umumnya menekankan pentingnya pendekatan secara hati-hati dalam membuat keputusan kebijakan moneter. Tak hanya itu, mereka menegaskan pentingnya bergantung pada data sebelum mengambil keputusan.

Notulen itu juga menyatakan mempertahankan kebijakan moneter yang restriktif masih dianggap tepat dalam jangka waktu tertentu, sampai terlihat adanya penurunan inflasi secara konsisten menuju target yang telah ditetapkan oleh komite.

 Para pejabat telah mengindikasikan perkiraan akan ada pemangkasan sebesar tiga perempat poin persentase pada tahun ini. Namun, masih terdapat ketidakpastian mengenai waktu yang tepat untuk melakukan pemangkasan tersebut.

 Selain itu, pasar telah mengalami tahun yang luar biasa setelah melewati tahun 2022 yang penuh tantangan. Semua indeks utama berhasil pulih dengan luar biasa. S&P 500 naik lebih dari 24%, mengakhiri rentetan kemenangan mingguan terpanjangnya sejak 2004, sementara Nasdaq melonjak 43% dan mencatat tahun terbaiknya sejak 2020.

 

Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...