Inflasi AS di Atas Ekspektasi Pasar, Indeks Wall Street Kompak Merosot

Nur Hana Putri Nabila
15 Maret 2024, 06:58
wall street, indeks saham, bursa saham, amerika serikat,
Unsplash.com
Ilustrasi bursa Wall Street, New York Stock Exchange, Amerika Serikat

“Apakah hal ini akan menghambat reli pasar saham secara signifikan?” ujar Larkin seperti dikutip dari CNBC.com, pada Jumat (15/3).

Seiring dengan hal itu, tingginya laporan inflasi mendorong kenaikan imbal hasil obligasi, dengan imbal hasil Treasury 10 tahun naik sekitar 10 basis poin menjadi 4,29%. Saham Nvidia mengalami penurunan untuk sesi keempat dalam lima sesi terakhir, anjlok lebih dari 3%.

"Saya pikir satu pertanyaan adalah, apakah imbal hasil akan terus naik, dan jika iya, apakah kita memiliki lebih banyak penurunan di pasar? Saya rasa jawabannya adalah ya untuk keduanya," kata Thierry Wizman, Pakar Strategi FX dan Suku Bunga Global di Macquarie.

Di sisi lain, investor banyak yang memilih untuk membeli saham-saham teknologi besar seperti Apple dan Microsoft pada hari Kamis. Platform perdagangan Robinhood juga melesat sebesar 5% setelah melaporkan peningkatan aset 16% yang diawasi pada bulan Februari dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Namun, perusahaan mobil listrik tengah mengalami kesulitan. Saham Fisker longsor hampir 52% setelah laporan dari The Wall Street Journal mengungkapkan bahwa perusahaan tersebut telah mengontrak penasihat restrukturisasi untuk menyiapkan langkah-langkah jika perusahaan tersebut bangkrut.

Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...