Bank Mayapada Pastikan Perusahaan Benny Tjokro Lancar Bayar Utang
(Baca: Perusahaan Bentjok Akan Bayar Utang Individu dengan Konversi ke Saham)
Mengacu pada laporan keuangan Hanson yang disampaikan per 30 September 2019 (belum diaudit), perusahaan memiliki total kewajiban jangka pendek sebesar Rp 3,6 trilun. Yang terbesar yaitu pinjaman individu Rp 2,5 triliun.
Sedangkan total pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman bank jangka panjang yang segera jatuh tempo Rp 485,4 miliar, terbesar ke Mayapada Rp 296,1 miliar.
Tanggungan tersebut terjadi di tengah kinerja keuangan yang menurun. Per 30 September 2019, Hanson hanya membukukan laba Rp 77,4 miliar. Capaian tersebut turun dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 182,4 miliar.
Kinerja arus kas operasional perusahaan juga mengalami penurunan. Arus kas operasional Rp 131,1 miliar, turun dari periode sama tahun lalu Rp 297,1 miliar. Di sisi lain, likuiditas perusahaan semakin tertekan dengan aset lancar hanya mencapai Rp 1,19 trilun, sedangkan liabilitas jangka pendek Rp 3,6 trilun.
(Baca: Hanson Gagal Bayar, Kewajiban Jangka Pendek Tembus Rp 3,6 Triliun)
Daftar Utang Jangka Pendek PT Hanson International Tbk:
Daftar Liabilitas Jangka Pendek | Nominal Jatuh Tempo Kurang dari Satu Tahun |
1. Utang Usaha | Rp 29 miliar |
2. Utang Lain-lain | Rp 70,5 miliar |
3. Liabilitas yang masih harus dibayar | Rp 122,5 miliar |
4. Pinjaman Bank Jangka Pendek | |
Bank Mayapada | Rp 296,1 miliar |
Bank Capital Indonesia | Rp 64 miliar |
Bank Woori Saudara Indonesia 1906 | Rp 67,6 miliar |
Bank MNC International | Rp 22,7 miliar |
5. Pinjaman Bank Jangka Panjang | Rp 35 miliar |
6. Pinjaman Individual | Rp 2,5 triliun |
Total | Rp 3,6 triliun |
Sumber: Laporan Keuangan 30 September 2019 (belum diaudit)
(Baca: Taipan Properti Tan Kian Terseret Bentjok di Kasus Jiwasraya)