Asabri Tak di Bawah Pengawasan OJK, tapi Kemenhan dan Kemenkeu

Image title
13 Januari 2020, 13:38
OJK, Asabri, Asabri salah investasi, dugaan korupsi asabri
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyebut pihaknya tengah bekerja sama dengan lembaga terkait dalam mengawasai Asabri.

Kebijakan khusus yang diambil pemerintah pusat tersebut, dapat dilakukan ketika terjadi krisis keuangan, kondisi tertentu yang memberatkan perekonomian, atau terdapat kebijakan fiskal dan moneter yang mempengaruhi solvabilitas Asabri.

(Baca: Mahfud MD Cium Dugaan Korupsi Rp 10 Triliun di Asabri )

Sebagai salah satu pengawas Asabri, BPK pernah menggelar audit kinerja atas efisiensi pengelolaan investasi Asabri untuk tahun buku 2015 dan semester I 2016. Hasilnya, kinerja investasi perusahaan dinilai kurang efisien.

Dalam audit tersebut terdapat temuan terkait kesepakatan pembelian saham di perusahaan tidak terbuka (non-listed) milik Benny Tjokrosaputra (Bentjok) Harvest Time dan investasi di saham berisiko. Temuan menarik lainnya yakni terdapat pelepasan portofolio saham kepada reksadana yang terafiliasi dengan perusahaan.

Perusahaan asuransi angkatan bersenjata ini mengalami kegagalan investasi saham. Dari hasil penelusuran data, mayoritas saham dalam portofolio investasi Asabri mengalami penurunan drastis harga saham hingga nyaris tak bernilai lagi.

Berdasarkan data Stockbit, Asabri memegang saham 17 emiten. Mayoritas harga saham tersebut longsor berkisar 50% hingga lebih 90%. Salah satu saham dalam portofolio Asabri yang harganya turun signifikan dan masih melanjutkan penurunan yaitu saham perusahaan bidang perikanan PT Prima Cakrawala Abadi Tbk atau PCAR.

(Baca: Mahfud Cari Tahu Kasus Korupsi Asabri ke Sri Mulyani dan Erick Thohir)

Berdasarkan ikhtisar laporan keuangan perusahaan negara yang dilansir Kementerian BUMN, Asabri tercatat mengalami penurunan signifikan laba bersih pada 2018.

Perusahaan membukukan laba tahun berjalan yang belum diaudit Rp 110,47 miliar. Jumlah ini turun 86,87% dari laba 2017 yang sudah diaudit Rp 943,811 miliar. Namun, penyebab penurunan belum terang lantaran ringkasnya data. Di sisi lain, likuiditas perusahaan tercatat masih dalam kondisi baik. Aset lancar tercatat tebal yaitu Rp 36,29 triliun, sedangkan liabilitas jangka pendek Rp 4,17 triliun.

Secara keseluruhan, aset perusahaan berada di posisi Rp 48,29 triliun, dengan total liabilitas Rp 46,7 triliun, dan ekuitas Rp 1,59 triliun. Namun, rasio kecukupan modal (RBC) pada 2018 belum diketahui. Di tahun sebelumnya, RBC Asabri berada di zona merah lantaran jauh di bawah batas minimal yang ditetapkan otoritas yakni 120%. RBC Asabri hanya sebesar 54,73% pada 2016 dan 62,35% pada 2017.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...