Kejahatan Siber Merebak, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan Digital

Dwi Hadya Jayani
9 November 2019, 14:02
Ilustrasi, transaksi digital. Agar terhindar dari kejahatan keuangan transaksi digital, masyarakat diharapkan menerapkan keamanan siber.
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi, transaksi digital. Agar terhindar dari kejahatan keuangan transaksi digital, masyarakat diharapkan menerapkan keamanan siber.

Selain itu, Irwan juga menyarankan untuk menggunakan email dan password yang berbeda untuk masing-masing kebutuhan. “Khususnya untuk perbankan, keamanan adalah yang utama. Jika terjadi sesuatu, seperti data tersebar, meminimalisir risiko untuk akun lainnya karena email dan password berbeda,” ujarnya.

Berkaitan dengan password, Irwan juga berpandangan pentingnya mengganti PIN dan password secara berkala. Sebagai contoh ketika sedang mengetik, mungkin terdapat oknum yang bisa membaca gerakan jari hingga mengetahui PIN.

Mengetahui pentingnya keamanan siber menjadi penting karena kejahatan transaksi digital terus meningkat. Manager Information Security Ricky Setiadi mengutip dari magneto.com menyatakan target dari kejahatan siber terbesar di dunia terjadi di sektor e-commerce sebesar 32,4% dan perbankan sebesar 25,7%.

Berdasarkan riset dari CfDS, kasus penipuan terhadap pengguna layanan e-commerce dan perbankan digital di Indonesia mencapai 1.507 kasus yang terdiri dari kasus penipuan berbasis daring sebanyak 1.404 kasus dan intrusi ke surel sebanyak 103 kasus.

Motif kejahatan yang terjadi kerap digunakan untuk mempromosikan suatu program (promotion program), mengambil poin yang dimiliki nasabah (redeem from reward point), hingga pengambilalihan akun (account exploitation/take over).

Kejahatan siber tersebut perlu menjadi perhatian mengingat jumlah pelanggan e-commerce mencapai 30 juta pada 2017. Angka ini pun akan meningkat seiring dengan bergesernya pola hidup masyarakat dari retailing menjadi e-tailing. Selain itu, sistem pembayaran juga semakin memudahkan bertransaksi, seperti fast phase click and buy.

(Baca: Potensi Nilai Keuangan Digital Asia Tenggara Rp 840 Triliun pada 2025)

Halaman:
Reporter: Dwi Hadya Jayani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...