Kondisi Ekonomi Masih Menantang, BTN Turunkan Target Semester II 2019

Image title
19 Juli 2019, 19:15
btn-bank-tabungan-negara-2.jpg

Semester I 2019 Kredit BTN Tumbuh 18%

Sementara itu, di sepanjang semester I 2019, penyaluran kredit BTN naik 18% secara tahunan dibandingkan periode yang sama 2018. Pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh pangsa pasar penyaluran KPR non-subsidi yang mencapai 39% dari total penyaluran KPR non-subsidi.

Angka tersebut terus mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode 2016 lalu yang pangsanya hanya 34%. Sementara, KPR subsidi pangsanya lebih dari 94%, di mana BTN sudah menyalurkan di atas 90% dari kuota penyaluran KPR subsidi.

Untuk dana pihak ketiga (DPK), pada semester I-2019 DPK tumbuh antara 15-16% secara tahunan. Sementara, tingkat likuiditas loan to deposit ratio (LDR) BTN pada paruh pertama 2019 ini berada di level 110%.

(Baca: Gelar RUPS, BTN Bagi Dividen Rp 561 Miliar dan Rombak Direksi)

Sejumlah strategi pun bakal dijalankan BTN untuk meraup pendanaan dan meningkatkan pertumbuhan kredit tahun ini. Untuk pendanaan, Bank BTN melakukan kombinasi antara dana dari wholesale funding seperti penerbitan obligasi, mengejar dana murah dari produk tabungan dan dana mahal dari deposito.

Maryono optimistis BTN dapat mengejar pertumbuhan kredit pada paruh kedua tahun ini karena penyaluran kredit per Juni 2019 sudah tumbuh 18%. Meski pertumbuhan kredit sudah di atas target, namun karena kuota KPR subsidi yang disalurkan sudah di atas 90%, Maryono menilai pertumbuhan kredit akan melambat pada semester II 2019.

Oleh karena itu, di paruh ke dua tahun ini BTN menyatakan siap membantu pemerintah dalam menyalurkan KPR subsidi dengan siap mengambil kuota penyaluran KPR subsidi dari bank lain. "Yang melakukan pembiayaan KPR subsidi ada 40 bank. Kalau kami sudah habis (kuotanya), kalau belum bisa diserap, BTN menawarkan diri siap laksanakan penyaluran kredit KPR subsidi," kata Maryono.

BTN pun juga siap juga untuk menyalurkan KPR subsidi melalui program pemerintah yaitu Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2PT). Maryono optimis mampu merealisasikan KPS subsidi tambahan pada Semester II-2019 ini karena BTN memiliki stok nasabah yang siap dibiayai melalui program tersebut.

(Baca: Naik Tipis, BTN Kantongi Laba Bersih Rp 723 Miliar di Kuartal I 2019)

Selain itu, segmen kredit yang bakal digenjot yaitu KPR non-subsidi, kredit komersil, dan kredit konstruksi.  Stimulus pertumbuhan kredit pada semester kedua tahun ini, menurut Maryono, antara lain, kebijakan Bank Indonesia seperti pelonggaran giro wajib minimum (GWM) serta turunnya bunga acuan BI.

Dengan penurunan GWM tersebut, dana yang seharusnya disetorkan ke GWM sebesar Rp 1 triliun dapat untuk digunakan melakukan ekspansi kredit.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...