BNI Belum Pastikan Besaran Suntikan Modal ke LinkAja

Image title
13 Mei 2019, 22:27
bni, linkaja, fintech, finarya
LinkAja
LinkAja adalah aplikasi fintech pembayaran yang melibatkan beberapa BUMN, seperti Telkomsel, BRI, Bank Mandiri, dan BNI.

Meski belum bisa memastikan besaran suntikan modal dan porsi saham di Finarya, namun Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidarta mengatakan, pihaknya sebenanya sudah menyiapkan dana untuk menyuntikkan modal ke Finarya meski dia tidak menyebutkan besarannya. "Kita sudah siapkan, gak terlalu lama, kita tinggal tunggu perintah Juni," kata Herry.

Baiquni menambahkan, diundurnya peluncuran LinkAja karena saat ini mereka tengah menyiapkan penyaluran kredit dan layanan debit pada platform LinkAja. Peluncurannya telah tertunda dua kali, dari rencana semula pada pertengahan April 2019. Dia optimistis pada peluncurannya usai Idul Fitri 1440 H, LinkAja sudah bisa menyediakan pemberian kredit dan layanan debit.

Migrasi seluruh alat pembayaran elektronik menggunakan kartu alias electronic data capture (EDC) milik bank-bank pelat merah juga sudah dilaksanakan. Dengan cara ini EDC milik bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) bisa melayani transaksi LinkAja.

(Baca: Belum Ada Dompet Elektronik, Peluncuran LinkAja Kembali Ditunda)

LinkAja merupakan gabungan dari aplikasi pembayaran milik BUMN. Di antaranya TCash dari Telekomunikasi Selular (Telkomsel), TBank dan MyQR milik Bank Rakyat Indonesia (BRI), e-cash dari Bank Mandiri, serta yap! dan UnikQu dari Bank Negara Indonesia (BNI).

Saat ini, LinkAja sedang memproses perizinan ke Bank Indonesia (BI) untuk menyediakan beberapa layanan. Izin yang diajukan fintech pembayaran seperti penyedia layanan uang elektronik (e-money), dompet elektronik (e-wallet), lembaga keuangan digital, dan transfer dana.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...