Kredit Kuartal I Tumbuh 12,4%, Laba Bersih Bank Mandiri Melesat 23,4%

Image title
29 April 2019, 20:29
laba bersih bank mandiri, data pertumbuhan kredit bank mandiri, penyaluran kredit
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan (kedua kiri) didampingi (kiri-kanan) Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang, Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin, Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi, dan Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans memberikan paparan kinerja triwulan I-2019 di Plaza Mandiri Jakarta, Senin (29/4/2019).

Siddik mengatakan, Bank Mandiri tidak hanya fokus pada penyaluran kredit kepada individu dan modal kerja saja, namun ikut dalam memberikan kredit sindikasi infrastruktur. "Tercatat, hingga Maret 2019, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sindikasi sebesar Rp 66,7 triliun atau secara tahunan berhasil tumbuh 37,6%," kata Siddik.

(Baca: Bank Mandiri Jabarkan Skema Restrukturisasi Utang Krakatau Steel)

Pertumbuhan kredit juga turut mendorong kenaikan pendapatan bunga sebesar 15,05% menjadi Rp 22,0 triliun. Sedangkan  pendapatan operasional selain bunga, salah satunya fee based income, naik 3,0% menjadi Rp6,2 triliun, serta diiringi dengan turunnya biaya operasional yang hanya tumbuh single digit.

Aset Bank Mandiri per Maret 2019 tercatat sebesar Rp 1.206,0 triliun, naik 9,8% dari akhir Maret 2019. Sementara, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) juga berada pada level 22,47%. Siddik menilai CAR itu berada di level yang aman. "Diharapkan bisa bertahan hingga akhir tahun ini," katanya.

Adapun, rasio likuiditas yang tercermin dari loan to funding ratio (LFR) masih terjaga di level 92,55%. Terjaganya tigkat likuiditas dan CAR Bank Mandiri tersebut karena mereka baru saja memperkuat permodalan mereka dengan menerbitkan surat utang melalui program Euro Medium Term Notes (EMTN) dalam denominasi dolar AS senilai US$ 750 juta.

Surat utang  bertenor lima tahun dan kupon 3,75% itu sendiri merupakan bagian dari rencana program penerbitan obligasi valas senilai US$ 2 miliar. "Penerbitan surat utang ini berhasil mengendurkan tekanan pada rasio LFR perseroan. LFR diharapkan bisa terjaga pada kisaran 93%," kata Siddik.

Pencapaian Bank Mandiri soal pertumbuhan laba bersih dan kredit pada periode tiga bulan pertama 2019 ini, belum membuat Bank Mandiri memiliki niatan untuk menaikan target-target mereka hingga akhir tahun ini. Siddik mengatakan, pertumbuhan kredit tahun ini masih ditargetkan 10%-12%. Sedangkan laba bersih ditargetkan tumbuh 11%-13%. "Kita pantau kondisi global, termasuk kondisi setelah Pilpres selesai. Tapi, saat ini belum ada rencana mengubah target," kata Siddik.

(Baca: Bank Mandiri Dorong Transaksi Kartu Kredit untuk Wisata)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...