Yield Obligasi Negara Berpotensi Turun, Rebutan Dana Masyarakat Mereda

Rizky Alika
29 Maret 2019, 11:36
Surat Berharga Negara SBR005
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Pemerintah menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) ritel kepada investor individu secara daring, yakni SBR seri SBR005.

Imbal Hasil SBN Turun

Di sisi lain, Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan OJK Yohanes Santoso mengatakan, penurunan yield di instrumen Surat Berharga Negara (SBN) akan memicu ekuilibrium baru. “Sebagian dana akan kembali ke bank,” katanya. Jika hal ini terjadi, maka kemampuan bank dalam menyalurkan kredit akan membaik.

Ia pun mengatakan, keseimbangan baru tersebut akan muncul ketika investor menunjukkan penurunan minat saat lelang SBN. Contohnya, saat Kementerian Keuangan menargetkan penjualannya sebesar Rp 8 triliun, sementara jumlah penawaran masuk sebesar Rp 20 triliun, artinya minat investor pada obligasi masih besar.

(Baca: OJK Perkirakan Likuiditas Perbankan Membaik Tahun Ini)

Namun, bila target lelang obligasi sebesar Rp 10 triliun, sementara jumlah penawaran hanya Rp 12 triliun, hal tersebut akan menjadi indikasi dana kembali masuk ke perbankan. Ia memperkirakan investor akan kembali menanamkan dananya ke bank setelah pemerintah memenuhi target penerbitan obligasi hingga 50%. “Kalau belum 50%, ekuilibrium baru tidak akan muncul,” ujarnya.

Adapun pemerintah berencana menjual 10 SBN retail sepanjang 2019. Penerbitan bakal dilakukan setiap bulan, kecuali Juni dan Desember. Banyaknya SBN retail yang diterbitkan bertujuan untuk memperluas basis investor domestik.

Dari total 10 SBN retail yang berencana diterbitkan, sebanyak delapan di antaranya tidak dapat diperdagangkan yaitu empat Saving Bonds Retail dan empat sukuk tabungan syariah. Sedangkan dua lainnya, bisa diperdagangkan di pasar sekunder, yaitu ORI dan sukuk ritel (Sukri).

Pemerintah menargetkan perolehan dananya mencapai Rp 80 triliun dari penerbitan SBN retail dan penempatan langsung (private placement). Nilai ini sekitar 10% dari target total penerbitan SBN tahun ini yang sebesar Rp 825,7 triliun. Namun, targetnya dapat disesuaikan dengan potensi sumber dan kebutuhan pembiayaan.

(Baca: Tekanan Global Mereda, Imbal Hasil Surat Utang Berpotensi Turun)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...