Pemerintah Restrukturisasi Jiwasraya, Menteri Rini Bantah Diambil BRI

Dimas Jarot Bayu
28 Januari 2019, 17:47
Rini Soemarno
Arief Kamaludin|Katadata

(Baca: Kementerian BUMN Pelajari Hasil Audit BPKP dan BPK Terkait Jiwasraya)

Keempat, meningkatkan pemanfaatan aset-aset yang tidak produktif. Sedangkan untuk langkah terakhir, manajemen baru juga akan membenahi penempatan portofolio investasi sehingga tidak lagi mengalami ketidakcocokan (missmatch) yang menggangu likuiditas.

Jiwasraya sendiri menargetkan nasabah yang berminat untuk memperpanjang kontrak polis alias roll over untuk produk JS Saving Plan mencapai 45 % hingga triwulan pertama 2019. Jiwasraya mengklaim nasabah yang roll over sudah lebih dari 35 %.

Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengatakan, awalnya mereka hanya menargetkan 30 %, tapi tren peserta yang berniat roll over terus meningkat. “Jika berbicara rasio roll over, sepertinya bisa di atas 45 %,” ujar Hexana melalui keterangan tertulisnya, Rabu (23/1).

(Baca: Likuiditas Jiwasraya Tertekan, Menteri BUMN Minta BPK Investigasi)

Target tersebut dipatok menyusul tingginya minat peserta JS Saving Plan pasca manajemen baru Jiwasraya menawarkan opsi bunga untuk peserta yang berniat melakukan roll over. Manajemen baru Jiwasraya menawarkan bunga sebesar 7 % per tahun atau setara dengan 7,49 % per tahun net efektif.

Tidak hanya itu, Jiwasraya bersama pemegang saham Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), berkomitmen membayar polis jatuh tempo kepada peserta yang tidak berminat melakukan roll over. Mereka memberikan bunga pengembangan 5,75 % per tahun. Pelunasannya  akan dilakukan mulai kuartal kedua 2019.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...