Lima Poin Evaluasi Keuangan Pribadi Jelang Akhir Tahun
3. Investasi
Sebagai karyawan atau wiraswasta hendaknya penghasilan setiap bulan digunakan untuk meningkatkan investasi. Jangan buang percuma penghasilan hanya untuk konsumsi.
Bila sudah berinvestasi, buat daftar instrumen investasi apa saja yang telah kamu lakukan, lihat perkembangannya, apakah mengalami peningkatan atau malah tidak bergerak positif. Bila instrumen investasi tidak menguntungkan atau tidak berkembang, Anda dapat mengalihkan investasi lain yang lebih menguntungkan.
Analisis investasi dengan mengukur seberapa besar aset investasi Anda dibandingkan dengan kekayaan bersih. Semakin besar nilainya makan semakin baik.
(Baca juga: Perilaku Milenial Ditengarai Sumbang Perlambatan Dana Simpanan Bank)
4. Dana Pensiun
Dana pensiun sebaiknya mendapat perhatian para karyawan swasta maupun wiraswasta. Dana pensiun merupakan cadangan keuangan untuk kehidupan di masa tua ketika sudah tidak produktif atau tak bekerja. Setiap tahun perlu diperiksa apakah dana pensiun bertambah atau tidak dan bagaimana pola pertumbuhannya.
Bila belum memiliki dana pensiun, perlu segera melirik program dana pensiun. Beberapa program yang tersedia yakni Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang didirikan oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa atau Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Dana pensiun dibayar tiap bulan hingga seorang pekerja mencapai usia pensiun yakni 55 tahun.
5. Rasio utang
Perhitungan rasio utang merupakan salah satu poin penting. Hitung dengan baik rasio utang yang masih ditanggung, baik untuk pembelian rumah, kendaraan, atau bahkan modal usaha.
Selalu upayakan jumlah utang sesuai dengan kemampuan agar keuangan tetap sehat. Rasio utang yang sehat tidak lebih dari 30% dari penghasilan tiap bulanan. Jika rasion utang melebihi 30%, artinya sebagai peringatan untuk segera mengendalikan pengaturan keuangan lebih cermat.
