Perbanas: Digitalisasi dan Tekfin Jadi Tantangan Industri Perbankan

Image title
14 November 2018, 17:11
Bank online
Katadata | Arief Kamaludin
Ilustrasi digital banking

Sementara itu, dari sisi regulasi yang dipayungi oleh Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kartika menilai ruangan yang diberikan kepada industri perbankan masih sempit. Untuk itu, dari sisi regulasi, Perbanas terus berupaya memperluas ruang gerak perbankan agar perbankan mampu meningkatkan kecepatannya dalam bersaing dengan industri non-tradisional tersebut.

Topik-topik soal Revolusi Industri 4.0 di industri perbankan dan tantangannya ini akan dibahas dalam Indonesia Banking Expo (IBEX) 2018 yang diselenggarakan, Kamis (15/11), di Hotel Fairmont, Jakarta. Dari kegiatan ini diharapkan akan diperoleh kesepahaman mengenai peran masing-masing sektor serta pemanfaatan teknologi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Ketua Steering Committee IBEX 2018 yang juga Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan, sektor perbankan sebenarnya memahami jawaban terhadap perubahan akibat revolusi teknologi ini harus holistik dan strategis. Selain itu, juga harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan dari sektor publik dan swasta, hingga akademisi dan masyarakat secara luas. "Perbankan tengah mengidentifikasi cara-cara yang efektif untuk berevolusi dalam lingkungan yang semakin kompetitif," kata Tigor pada kesempatan yang sama.

Menurut Tigor, digitalisasi di sektor ekonomi membawa manfaat bagi konsumen serta membuka peluang pekerjaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang terdigitalisasi serta terhubung, akan memungkinkan aktivitas ekonomi modern dilakukan dengan lebih fleksibel, tangkas, dan cerdas. Namun, ekonomi digital tetap menjadi tantangan karena sifat kompleksitasnya.

Industri perbankan perlu memahami bagaimana teknologi maju dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan peluang inovasi, model, dan proses dalam berbisnis yang diimplementasikan pada produk dan layanan. Di sisi lain, perbankan masih dihadapkan pada isu terkait kepercayaan, privasi, dan transparansi yang harus ditangani seiring dengan semakin intensifnya transformasi teknologi finansial di Indonesia.

(Baca: Likuiditas Bank Ketat, BI Disarankan Perlonggar Kebijakan GWM)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...