Banyak Tantangan, Pangsa Pasar Perbankan Syariah Baru 5,5%

Miftah Ardhian
15 Desember 2017, 18:20
Bank syariah
Arief Kamaludin|KATADATA

Soekro mengatakan OJK masih harus mendorong perkembangan perbankan syariah ini ke depannya agar bisa tumbuh signifikan. Terdapat tujuh arah kebijakan yang akan dilakukan. Pertama, memperkuat sinergi kebijakan antara otoritas dengan pemerintah dan stakeholder lainnya. Kedua, memperkuat permodalan dan skala usaha, seta memperbaiki efisiensi.

Ketiga, memperbaiki struktur dana untuk perluasan segmen pembiayaan. Keempat, memperbaiki kualitas layanan dan keragaman produk. Kelima, memperbaiki kuantitas dan kualitas SDM dan infrastruktur lainnya. Keenam, meningkatkan literasi masyarakat. Ketujuh, memperkuat dan harmonisasi pengaturan dan pengawasan.

(Baca: OJK Menilai Kemiskinan Hambat Ekonomi Syariah di Indonesia)

Salah satu bentuk konkrit yang tengah dijalankan adalah mendorong perbankan konvensional memiliki unit usaha syariah (UUS), agar melepas (spin off) unit usaha tersebut dengan membentuk satu entitas independen sendiri. Terdapat dua cara yang bisa dilakukan yaitu melepas UUS tersebut atau mengkonversi bank konvensional menjadi bank syariah. Ini sesuai dengan Undang-Undang (UU) 27 tahun 2008.

"Ada satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Timur (Jatim) mau spin off di tahun 2018," ujarnya. OJK pun akan terus mendorong perbankan lainnya melakukan hal serupa. Apalagi, akan lebih baik jika UUS yang ada digabungkan sehingga memiliki kapasitas yang lebih besar. Sementara, yang telah berkonversi dari konvensional ke bank syariah adalah Bank Aceh.

Untuk tahun depan, OJK memproyeksikan akan terjadi pertumbuhan dari segi pembiayaan perbakan syariah sebesar 10-12 persen. Hal ini disebabkan oleh potensi di industri atau sektor rill yang mulai bertumbuh. Terlebih, pengusaha di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia didorong untuk melakukan transaksi keuangan di perbankan syariah terutama yang telah mendapatkan sertifikasi halal.

(Baca: Pengusaha Ingin Proses Sertifikasi Halal Bebas Biaya)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...