JK: Tak Ada Krisis yang Dimulai oleh Bank Syariah

Pingit Aria
9 November 2017, 20:15
Jusuf Kalla
Arief Kamaludin|Katadata

Menurutnya, ekonomi dan keuangan syariah merupakan konsep yang inklusif dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam pergerakan roda perekonomian. Tak heran, sistem ekonomi syariah juga berkembang di negara yang mayoritas penduduknya non Muslim seperti Inggris.

(Baca juga: Potensi Ekonomi Syariah Dunia US$ 6,38 Triliun pada 2021)

Sementara, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyatakan dukungannya terhadap perkembangan ekonomi dan keuangan syariah. BI saat ini terlibat dalam Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yang menyusun tiga pilar sebagai strategi utama pengembangan ekonomi syariah nasional.

Pertama, pilar pemberdayaan ekonomi syariah yang berfokus pada penguatan seluruh kelompok usaha dan lembaga pendidikan Islam, termasuk pesantren. Kedua, pilar pendalaman pasar keuangan syariah melalui upaya peningkatan manajemen likuiditas serta pembiayaan syariah. Terakhir, pilar penguatan riset dan edukasi termasuk sosialisasi dan komunikasi.

"BI berkontribusi aktif dalam pengembangan platform pengembangan ekonomi syariah," ujarnya. (Baca juga: Kurang Produktif, Baru 62% Tanah Wakaf di Indonesia Punya Sertifikat)

Salah satunya adalah gelaran ISEF yang merupakan kegiatan tahunan. Di ISEF tahun ini, beberapa kegiatan yang dijalankan adalah temu otoritas, temu penggiat ekonomi syariah, seminar dan konferensi, riset dan edukasi serta Shari'a Fair.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...