Bantah OJK, Dirut BTN: Kasus Bilyet Palsu Bukan Kelemahan Sistem

Image title
30 Maret 2017, 16:48
RUPS BTN
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Direktur Utama BTN Maryono (tengah) bersama Komisaris Utama BTN I Wayan Agus Mertayasa (kiri) dan Direktur Strategi, Kepatuhan dan Resiko BTN Mansyur S. Nasution (kanan) saat RUPS BTN.

(Baca juga: Bank BUMN Hapus Buku Kredit Macet Rp 24,8 Triliun, Melejit 41 Persen)

Maryono mengatakan bahwa BTN berhasil menyelamatkan dana nasabah sebesar Rp 140 miliar dari rekening giro. Meski, nilai dana empat nasabah yang terlanjur dibobol mencapai Rp 275 miliar. Para nasabah yang jadi korban antara lain PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia, PT Asuransi Umum Mega, PT Surya Artha Nusantara Finance, dan PT Indosurya Inti Finance. 

Ia berharap nasabah dapat turut berhati-hati pada praktik-praktik yang janggal. Ia juga meminta nasabah tidak sungkan untuk berkomunikasi dengan pihak bank melalui kantor resmi.

“Kami melakukan sosialisasi kepada nasabah-nasabah. Memberikan hasil koordinasi program-program dana pada nasabah besar dan menengah,” katanya.

(Baca juga:  Peserta BPJS Ketenagakerjaan Juga Bisa Dapat KPR dari 4 Bank)

Sebelumnya, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Irwan Lubis mengatakan dalam kasus ini BTN melakukan tiga pelanggaran. Pertama, ketentuan mengenai pentingnya mengetahui detail nasabah dengan mewajibkan pembukaan rekening dilakukan secara tatap muka. Kedua, pengendalian internal yang tidak berjalan. Ketiga, adanya indikasi kuat terjadinya konspirasi antara pegawai bank dengan mediator pemilik dana.

Atas kesalahan-kesalahan itu, OJK langsung melarang seluruh kantor kas BTN untuk melayani pembukaan rekening baru.  “Maka dari itu, upaya dari kami mengembalikan fungsi kantor kas menjadi hanya melayani setoran dan pembayaran,” ujar Irwan.

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...