Bank Permata Terbebani Kredit Macet Garansindo Rp 1,2 Triliun

Martha Ruth Thertina
Oleh Martha Ruth Thertina - Desy Setyowati
25 Maret 2017, 14:55
Bank permata
Katadata | Arief Kamaludin

Dalam situs resminya, Garansindo yang berdiri pada 2001 ini bergerak di sektor otomotif. Di kalangan pelaku industri otomotif, perusahaan ini dikenal sebagai importir dan agen pemegang merek (APM) mobil dan motor kelas atas asal Eropa dan Amerika Serikat. Beberapa di antaranya, yaitu Fiat, Alfa Romeo, Chrysler, Jeep, dan Dodge. Selain itu, kendaraan roda dua Ducati, Italjet, dan Peugeot Scooters.

Perusahaan ini diketahui membentuk perusahaan induk yaitu Garansindo Global Corpora dua tahun lalu. Perusahaan induk ini menaungi antara lain PT Garansindo Inter Global, PT Plaza Garansindo dan PT Garansindo Automobile.

Pada medio 2015, seperti dikutip dari detikoto.com, beberapa nama mentereng menghiasi jajaran komisaris Garansindo Global Corpora. Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris menjadi Komisaris Utama, Ketua Umum Partai Hanura dan saat ini Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menjabat Wakil Komisaris Utama.

Ada pula mantan jenderal polisi Anton Bachrul Alam dan mantan pejabat Kementerian Perindustrian sebagai komisaris perusahaan tersebut.

(Baca juga: Bank BUMN Hapus Buku Kredit Macet Rp 24,8 Triliun, Melejit 41 Persen).

Ketika ditanyakan soal ini, manajemen Bank Permata tidak bersedia menjelaskan perkembangan atas penanganan kredit macet Garansindo. “Kami tidak dapat memberi informasi lebih lanjut saat ini, karena terikat kerahasiaan nasabah seperti layaknya transaksi dan proses antarnasabah dan Bank,” kata Head Corporate Affairs Bank Permata Richele Maramis melalui surat elektronik kepada Katadata, Jumat (24/3).

Ia hanya menekankan bahwa bank terus melakukan sejumlah langkah strategis untuk mengelola kualitas asetnya. Langkah yang dimaksud, antara lain melakukan restrukturisasi dan rehabilitasi kredit bermasalah. Selain itu, bank melakukan proses likuidasi dan tindakan hukum terhadap sebagian kredit bermasalah itu.

Richele mengklaim, langkah-langkah tersebut mulai menuai hasil positif. Buktinya,  laba bersih Bank Permata setelah pajak hingga Februari lalu mencapai Rp 214 miliar.

Meski begitu, berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata, persoalan kredit macet Garansindo dan memburuknya kinerja Bank Permata sempat mendapat perhatian khusus dari Otoritas Jasa Keuangan. “OJK secara berkala meminta laporan penanganan persoalan ini dari pihak bank dan menyusun contingency plan,” katanya.

Ketua OJK Muliaman Hadad enggan mengomentari masalah penanganan kredit macet di Bank Permata secara spesifik, khususnya kredit macet Garansindo. “Kalau per individu, saya tidak tahu,” katanya, Rabu (22/3) lalu.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...