Gejolak Rupiah Tak Hambat Repatriasi Rp 100 Triliun di Akhir Tahun

Desy Setyowati
16 November 2016, 10:38
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA
Rupiah

Kekhawatiran atas perbedaan nilai tukar dana repatriasi ini sebelumnya diutarakan oleh Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiatmadja. Dia mengatakan, ada risiko kerugian atau keuntungan dari perbedaan perhitungan besaran dana repatriasi karena perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Padahal, aliran dana repatriasi diperkirakan bakal banyak masuk di akhir tahun ini. Hingga saat ini, dana repatriasi yang sudha masuk ke Tanah Air mencapai Rp 41 triliun. Sedangkan sekitar Rp 100 triliun akan masuk di akhir tahun.

Sementara itu, Ekonom Maybank Juniman mendorong pemerintah untuk mempercepat repatriasi tersebut agar bisa membantu menstabilkan rupiah. Sebab, dia memperkirakan, tekanan terhadap rupiah masih akan berlanjut hingga 2017.

Pangkal soalnya, investor masih akan memerhatikan kebijakan yang akan diambil Donald Trump saat dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), termasuk pilihan menteri di bidang ekonomi. (Baca: Pemerintah Incar Ratusan Triliun Dana Tax Amnesty dari Swiss)

Di sisi lain, pasar tengah memantau kebijakan moneter dari bank sentral AS, the Fed, yang kemungkinan akan menaikan suku bunga acuannya (Fed Rate) pada Desember ini. Karena itu, Juniman menyarankan agar pemerintah mengimbau peserta amnesti pajak yang sudah mendaftarkan diri untuk repatriasi, segera membawa masuk uangnya.

“Dalam bentuk dolar (AS) pun akan perkuat cadangan devisa. Itu (repatriasi) memperkuat BI untuk stabilisasi. Syukur kalau ditukar ke rupiah, jadi BI tidak perlu repot-repot intervensi,” katanya.

Selain itu, pemerintah dan Bamk Indonesia harus memastikan instrumen investasi yang bisa menjadi keranjang bagi pemilik dana menempatkan asetnya. Keranjang itu sebaiknya berupa instrumen investasi jangka panjang. “Kami harap di Desember, mereka datang dan rupiah akan diuntungkan.”

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...