Rapat Perdana, KSSK Nilai Sistem Keuangan Indonesia Terkendali

Desy Setyowati
13 Mei 2016, 15:23
Bank Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Haddad menilai, sektor keuangan juga terkendali. Meskipun penyaluran kredit perbankan pada kuartal I melambat, hal ini merupakan pola yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, ia pun optimistis pertumbuhan kredit bisa meningkat pada tiga kuartal ke depan. “Bank belum mengubah rencana bisnisnya, kredit tetap ditargetkan tumbuh 13 persen,” katanya.

Memasuki bulan Mei, rupiah memang melemah dari level Rp 13.159 ke kisaran Rp 13.300 per dolar AS. Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada berpandangan, melorotnya rupiah terimbas oleh pelemahan mata uang Jepang. Setelah bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) berencana memperpanjang paket stimulusnya bulan depan, pelaku pasar langsung bereaksi negatif. Mata uang yen melemah dan turut menyeret mata uang negara-negara di kawasannya terhadap dolar AS.

(Baca: S&P Nilai Positif, Peringkat Indonesia Berpeluang Layak Investasi)

Di sisi lain, harga minyak dunia mulai merambat naik sehingga menahan laju penguatan rupiah. Padahal,  lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor’s (S&P) berpeluang menaikan peringkat Indonesia menjadi layak investasi (investment grade) pada Juni nanti.

Sementara itu, sentimen positif dari dalam negeri, seperti pertumbuhan ekonomi, belum terlihat. Awal bulan ini, Badan Pusat Statistik mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2016 hanya sebesar 4,92 persen. Pencapaian ini di bawah target BI dan sejumlah ekonom yang semula memprediksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...