Bisnis Otomotif Lesu, Pembiayaan Mandiri Tunas Finance Turun 17,8%
(Baca: Multifinance Pangkas Target Pembiayaan Baru Akibat Pandemi Corona)
Hal senada juga diungkap Direktur Keuangan MTF Armendra. Menurutnya, agresifitas pembiayaan dalam situasi pandemi ini akan disesuaikan dengan kondisi likuiditas perusahaan. Namun, dia mengklaim likuiditas hingga awal kuartal II 2020 masih cukup untuk menopang kinerja.
Per April 2020, likuiditas MTF dinilai masih berada di level aman sebagaimana yang tercermin dari cash ratio 109%. Artinya, perusahaan memiliki ketersediaan dana yang lebih dari cukup untuk membayar kewajiban.
Oleh sebab itu, MTF akan terus memantau posisi cash ratio pada kuartal II 2020, agar levelnya tak kurang dari 100%. Sehingga, perusahaan tidak memerlukan pinjaman untuk menutup likuiditas.
Mengutip laporan keuangan kuartal I 2020, piutang pembiayaan konsumen MTF setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai tercatat sebesar Rp 13,05 triliun. Sementara, hingga 11 Mei 2020 perusahaan telah merestrukturisasi pembiayaan senilai Rp 5,13 triliun.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah memukul industri otomotif. Penjualan mobil domestik menurun di bulan April.
Setelah imbauan melakukan kegiatan di rumah mulai digaungkan, produksi mobil dari pabrik ke dealer hanya sebesar 7.871 unit atau turun 90% dibandingkan bulan Maret yang masih di angka 76.811 unit. Melemahnya daya beli masyarakat di tengah pandemi disinyalir menyebabkan pembelian kendaraan menurun drastis.
Adapun detail penuruna penjualan kendaraan sepanjang April 2020 bisa dilihat dalam tabel databoks berikut: