Pasar Keuangan Bergejolak Pasca-Keputusan Anies Umumkan PSBB Jakarta

Agatha Olivia Victoria
12 September 2020, 06:30
IHSG, PSBB total, pasar keuangan, dampak psbb total, resesi, pasar keuangan anjlok, IHSG anjlok
123rf.com
Ilustrasi. IHSG pada Jumat (11/9) menguat 2,5% setelah sempat anjlok 5% pada Kamis (10/9) usai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan rencana pemberlakuan kembali PSBB secara total.

 Ia pun meyakini PSBB yang akan kembali diberlakukan secara total di Jakarta tak akan menimbulkan tekanan yang dalam pada rupiah seperti yang terjadi pada Maret dan April lalu. Salah satu alasannya, BI kini menjadi pembeli siaga dalam setiap lelang surat utang pemerintah.

Selain itu cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus lalu juga mencatatkan rekor tertinggi mencapai US$ 137 miliar. Peningkatan cadangan devisa didorong oleh penarikan utang luar negeri pemerintah, serta penerimaan pajak dan devisa migas.

Kepemilikan Asing Turun

Aliran modal asing sepanjang tahun ini telah keluar dari pasar keuangan domestik sebesar Rp 153,29 triliun. Kondisi ini turut berpengaruh pada porsi kepemilikan asing pada instrumen saham maupun surat berharga negara.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia per 31 Agustus 2020, porsi kepemilikan investor lokal di pasar modal Indonesia mencapai 58,08%, sedangkan investor asing 41,9%. Posisi itu jauh membaik dibandingkan pada 2013 ketika porsi kepemilikan investor lokal 42,96% dan investor asing 57,04%

Pada perdagangan hari ini, kenaikan IHSG sebesar 2,5% juga ditopang oleh aksi beli investor lokal. Asing masih mencatatkan jual bersih mencapai Rp 2,2 triliun. 

Sementara berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, porsi kepemilikan asing pada surat utang negara hingga 9 September 2020 mencapai 28,19%. Porsi kepemilikan asing ini turun signifikan dibandingkan akhir tahun lalu yang mencapai 38,57%.

Total nilai SBN yang digenggam asing juga tercatat menurun. Pada akhir tahun lalu, SBN yang dimiliki asing mencapai Rp 1.061,86 triliun. Investor asing bahkan sempat mencatatkan rekor tertinggi kepemilikan SBN berdasarkan nominal mencapai Rp 1.092 triliun pada 24 Januari 2020. Namun pada 9 september, SBN yang dimiliki asing tercatat Rp 942,8 triliun. 

Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah Redjalam mengatakan porsi kepemilikan asing pada surat utang negara memang perlu didorong turun. Meski sudah turun, ia menilai porsi kepemilikan asing saat ini masih besar.

Adapun aliran modal asing, menurut Piter, masih berpotensi keluar dari Indonesia seiring dengan penerapan PSBB total yang akan diberlakukan pada pekan depan. Namun, ia menduga reaksi tersebut akan bersifat sementara.

"Likuiditas global sekarang sudah banjir. Imbal hasil kita masih lebih menarik sehingga mereka tentu akan kembali lagi," katanya.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...