Tiga Tips Agar Mahasiswa Tak Alami Kesulitan Finansial saat Berkuliah

Ameidyo Daud Nasution
19 September 2020, 19:32
Telaah - Bank
deniskot/123rf

Salah satu contohnya adalah membeli telepon seluler mahal. Makanya dia mengingatkan mahasiswa agar keinginan tersebut dapat direm, apalagi bagi mereka yang memiliki pemasukan kecil. “Harus bijak menetapkan ambang batas antara kebutuhan dan keinginan,” kata dia.

Afifa mengatakan saat ini banyak model pinjaman peer to peer lending yang mudah diakses mahasiswa. Ia berharap mereka dapat bijak mengambil kredit demi keperluan produktif saja. “Kalau yang mau pakai untuk konsumtif seperti foya-foya, hitung berapa bunganya,” kata dia.

Ketiga adalah memulai investasi agar uang tabungan mahasiswa tak tidur dan tergerus inflasi.  “Saran kami paling tidak sishkan uang 10% tiap bulan untuk investasi, sisanya dipakai keperluan sehari-hari,” kata dia.

Dia mencontohkan kondisi pandemi saat ini membuktikan bahwa dana keperluan darurat hampir pasti diperlukan mahasiswa. Oleh sebab itu ia menyarankan mahasiswa mulai disiplin menyisihkan kantongnya untuk masuk dalam bentuk instrumen investasi.

“Untuk alternatif bisa di investasi biaya rendah seperti Reksa Dana Pasar Uang (RSPU),” katanya.

Namun dia menganggap kunci dari ketiga langkah itu adalah disiplin dan fokus dalam menentukan tujuan hidup. Selain itu ia berharap mahasiswa tak menganggap sepele uang nominal kecil yang bisa dikumpulkan. “Kadang kita suka anggap remeh uang Rp 500, padahal kalau dikumpulkan bisa besar,” katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...