Harga Bitcoin Anjlok Setelah Melejit Tinggi, Apa Saja Penyebabnya?

Intan Nirmala Sari
20 Mei 2021, 20:15
Harga Bitcoin Anjlok Setelah Melejit Tinggi, Apa Saja Penyebabnya?
Katadata

“Masih terlalu dini untuk mengatakan rebound saat uang kripto berada di posisi terendah. Apakah kita akan mendapatkan kesempatan untuk bernapas atau aka nada lebih banyak volatilitas yang tersembunyi?” kata Kepala penelitian pialang Pepperstone di Melbourne, Chris Weston hari ini.

Managing Director Q9 Capital di Hong Kong James Quinn menyampaikan, tidak ada bukti pengaruh sentimen akan berdampak panjang di pasar kripto. Dia menilai, aksi ambil untung atau profit taking, berasal dari koin Ether yang sudah mencatatkan kenaikan harga enam kali lipat.

“Saya pikir ini tentang penentuan posisi. Jangka panjang, ini mungkin positif karena perdagangan sangat ramai dari pendatang baru,” kata Quinn.

Kepala penjualan Diginex Justin d’Anethan memprediksi, pergerakan Bitcoin berada di kisaran US$ 30.000 per btc atau sekitar Rp 429 juta. Sepanjang 2021, harga Bitcoin naik sekitar 27%, namun untuk volatilitas hariannya melonjak mendekati 300% pekan ini.

Justin menambahkan, faktor teknis cukup berperan dalam penurunan Bitcoin beberapa hari terakhir. Bahkan, penurunannya lebih cepat setelah anjlok di bawah rata-rata pergerakan 200 hari. Di sisi lain, saat volatilitas pasar uang kripto meningkat, platform perdagangan uang kripto yakni Coinbase dan Binance mengkonfirmasi adanya beberapa masalah layanan.

“Mereka yang memiliki lebih banyak pengalama di pasar kripto mengetahui dua aturan utama yakni, jangan terpengaruh dan tahu harga rata-rata yang harus dibayar,” kata pedagang independent berbasis di London, Milko Markov yang mengaku telah membeli Ether.

 Berdasarkan data Coinmarketcap.com pukul 18.18 WIB harga Bitcoin sudah kembali ke level US$ 40.241 per btc setara Rp 575,4 juta dengan kapitalisasi pasar sebanyak US$ 731,9 miliar. Disusul dengan harga Ethereum di level US$ 2.706 per eth atau sekitar Rp 38,69 juta dengan kapitalisasi terbesar kedua yakni US$ 301,2. 

Selanjutnya, ada Tether yang menanjak dari poisis kelima menjadi koin dengan kapitalisasi pasar terbanyak ketiga yakni US$ 58,1 miliar dan berada di harga US$ 1 per eth atau Rp 14.300. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...