Empat Bank BUMN Raup Laba Bersih Rp 31 Triliun pada Semester I 2021

Image title
16 Agustus 2021, 19:59
Bank BUMN, Himbara, Perbankan
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Warga melintas disamping mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Link di Jakarta, Minggu (23/5/2021).

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berhasil membukukan laba Rp 5,03 triliun secara konsolidasian pada semester I-2021. Laba tersebut tumbuh 12,8% dibanding raihan periode yang sama tahun lalu Rp 4,45 triliun.

Kenaikan laba bersih tersebut tidak sejalan dengan pendapatan bunga BNI yang turun. Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan bunga semester I-2021 tercatat Rp 25,29 triliun atau turun 10,18% dari Rp 28,16 triliun pada semester I-2020.

Meski pendapatan bunga turun, beban bunga BNI sepanjang enam bulan pertama tahun ini hanya Rp 5,97 triliun atau menyusut hingga 42,36% dari Rp 10,36 triliun pada periode sama tahun lalu.

Alhasil, selisih keduanya menghasilkan pendapatan bunga bersih mencapai Rp 19,32 triliun pada semester I-2021 atau meningkat 8,56% dari Rp 17,79 triliun pada semester yang sama tahun lalu.

Dari sisi fungsi intermediasi, BNI menyalurkan kredit senilai Rp 569,73 triliun sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Artinya kredit BNI tumbuh hingga 4,5% secara tahunan dari Rp 545,39 triliun.

Kredit BNI mayoritas masih disalurkan kepada business banking. Kepada perusahaan swasta, BNI menyalurkan kredit senilai Rp 179,1 triliun atau tumbuh 7,9% secara tahunan. Sementara itu, penyaluran kredit ke sesama perusahaan milik negara menurun 8,1% menjadi Rp 108,3 triliun.

Penyaluran kredit kepada usaha medium mengalami penurunan 3,3% menjadi Rp 97,2 triliun. Tetapi, penyaluran kredit kepada usaha kecil (small), BNI mampu mencatat pertumbuhan hingga 20,6% menjadi Rp 91 triliun.

BNI menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sepanjang semester I-2021 senilai Rp 646,57 triliun atau tumbuh 4,5% dari periode sama tahun lalu senilai Rp 618,8 triliun.

Dana murah (CASA) tumbuh 11,5% menjadi Rp 450,02 triliun dari periode sama tahun lalu senilai Rp 403,53 triliun. Sementara deposito berjangka (time deposit) berhasil turun hingga 8,7% menjadi Rp 196,54 triliun dari sebelumnya Rp 215,26 triliun.

Rasio keuangan lainnya, BNI mencatatkan kenaikan return on asset (ROA) menjadi 1,48% dari 1,38%. Return on equity (ROE) BNI juga naik menjadi 10,03% dari 8,74%. Rasio net interest margin (NIM) naik menjadi 4,85% dari 4,47%.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Laba bersih BTN tercatat sebesar Rp 920 miliar sepanjang semester I-2021. Jumlah itu meningkat 19,9% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Peningkatan ini juga merupakan yang pertama sejak 2018. Laba bersih perusahaan tercatat terus mengalami penurunan menjadi Rp 1,3 triliun pada 2019 dan Rp 767,6 miliar pada tahun lalu.

Melansir Antara, kenaikan laba bersih dipengaruhi oleh perbaikan proses bisnis yang dilakukan BTN. Contohnya, efisiensi, digitalisasi, pengurangan jumlah outlet, dan peningkatan fee-based income dari transaksi non-kredit.

Selain perolehan laba bersih, penyaluran dan kualitas kredit perusahaan terus membaik. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) turun ke level 1,87% pada kuartal II-2021 dari 2,4% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Bank pelat merah lainnya juga membukukan kinerja serupa. Laba bersih PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), misalnya, meningkat 21,5% menjadi Rp 12,5 triliun pada semester I-2021. Ini seiring dengan inovasi dan ekspansi digital yang dilakukan perusahaan.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...