Diisukan Caplok Bank, Apa Dampaknya terhadap Saham Bank BNI?

Image title
Oleh Doddy Rosadi - Tim Publikasi Katadata
18 Oktober 2021, 14:23
Gedung BNI
BNI

Buyback saham

Aksi korporasi BBNI lain yang patut dicermati adalah rencana untuk melakukan buyback saham. Rencana buyback ini telah mendapatkan izin untuk periode 21 Juli – 21 Oktober 2021. BBNI sendiri telah menganggarkan buy back sebesar Rp 1,7 triliun dengan target paling sedikit 7,5% dari modal disetor.

Adanya aksi buyback memang dapat mendorong harga saham mengalami apresiasi karena berdampak pada penurunan suplai di pasar. Sepanjang Oktober 2021, harga saham BBNI telah naik lebih dari 20%. Tentu ini adalah return yang besar mengingat market cap BBNI tidaklah kecil.

Di sisi lain kinerja keuangan BBNI juga menunjukkan adanya perbaikan. Berdasarkan laporan keuangan interim auditan perseroan per Juni 2021, laba bersih BBNI naik 12,8% year on year (yoy) menjadi Rp 5,03 triliun.

Kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan bunga maupun non-bunga lebih dari 15% yoy. Total dana murah (CASA) BBNI konsolidasian juga meningkat dobel digit hingga 11,5% yoy. Di saat yang sama, deposito BBNI menurun drastic 8,7% yoy.

Tren kenaikan CASA di tengah penurunan deposito membuat biaya dana (Cost of Fund/CoF) yang dikeluarkan oleh BBNI menjadi turun 1,2 poin persentase. Hal inilah yang menyebabkan marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) perseroan mampu naik 0,4 poin persentase.

Apabila dilihat dari kualitas asetnya, memang ada peningkatan rasio kredit macet (NPL) sebesar 0,9 poin persentase menjadi 3,9% hingga semester I tahun ini.

Namun demikian rasio Loan at Risk (LaR) BBNI mencatatkan penurunan sebesar 2,2 poin persentase. Dengan adanya pencadangan yang mencukupi dan NPL coverage ratio hingga 215% maka NPL masih cenderung manageable.

Dari sisi aset penyaluran kredit BBNI juga mencatatkan pertumbuhan yang positif. Penyaluran kredit BBNI hingga paruh pertama tahun ini tumbuh 4,5% yoy di tengah pertumbuhan kredit industri perbankan yang cenderung terkontraksi hingga Juni 2021.

Adanya rencana untuk mencaplok bank BUKU I atau BUKU II, upaya memperkuat permodalan dengan risiko yang terkalkukasi secara cermat, aksi korporasi buyback saham dan perbaikan kinerja keuangan menjadi katalis positif untuk harga saham BBNI.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...