Laba Bersih BTN Tumbuh 50% Jadi Rp 2,2 T pada Kuartal III 2022
Menurut dia, penyaluran kredit yang berkualitas dengan melakukan sentralisasi proses kredit telah membuat non-performing loan Bank BTN terus membaik ke level 3,45%, lebih rendah dari sebelumnya di level 3,94%,
"Sedangkan NPL Nett sebesar 1,23%, turun dari posisi 1,5%," ujar Haru.
Kenaikan kredit emiten berkode saham BBTN itu berdampak pada pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang tumbuh 31,84% menjadi Rp 11,54 triliun dari semula sebesar Rp 8,75 triliun. Lonjakan NII tersebut membuat rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) juga naik dari 3,52% pada akhir September 2021 menjadi 4,51% pada kuartal III 2022.
Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), BTN memperoleh dana mencapai Rp 312,84 triliun, naik 7,41% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 291,26 triliun. Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp 143,59 triliun, naik sebesar 18,7% dibandingkan akhir September 2021 sebesar Rp 120,96 triliun.
"Kenaikan CASA yang cukup tinggi tersebut membuat kontribusi dana murah naik menjadi 45,9% dari total DPK Bank BTN pada kuartal III 2022," tutur Haru.
Kenaikan dana murah menekan biaya dana pada akhir September 2022 menjadi 2,36% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,28%. Menurut Haru, kinerja Bank BTN pada akhir September 2022 mendorong aset perseroan meningkat 5,77% menjadi Rp 389,29 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 368,05 triliun.