Aliran Dana ke ETF Bitcoin Dorong Laju Aset Kripto ke Rekor Baru

Hari Widowati
29 Februari 2024, 08:40
Ilustrasi bitcoin
wikimedia.org
Harga Bitcoin naik 8% ke level US$61.272 atau Rp 955,8 juta (kurs Rp 15.600 per US$), pada Rabu (28/2). Ini merupakan level tertinggi Bitcoin sejak November 2021.

"Pada dasarnya, kami melihat efek ETF lebih cepat dari jadwal... Kami pikir ini mencerminkan para penasihat yang keluar dengan sangat cepat untuk mulai menjual ETF kepada klien," kata Joseph Edwards, kepala penelitian di Enigma Securities.

Data LSEG menunjukkan arus masuk dana ke 10 ETF bitcoin spot terbesar menghasilkan US$420 juta atau sekitar Rp 6,55 triliun pada hari Selasa (27/2) saja. Ini merupakan arus dana yang terbesar dalam hampir dua pekan terakhir.

"Jika US$60.000 tidak membangkitkan selera, pertimbangkan 70% pasokan Bitcoin tetap tidak bergerak selama setahun, dan sedikit yang tersisa sedang dikeruk oleh orang-orang seperti BlackRock dan Fidelity, sama seperti imbalan untuk penambang yang akan dipangkas menjadi dua," kata salah satu pendiri bursa kripto Nexo, Antoni Trenchev.

Investor kripto dan perusahaan perangkat lunak MicroStrategy, minggu ini dan mengungkapkan bahwa mereka baru saja membeli sekitar 3.000 bitcoin seharga US$155 juta atau Rp 2,4 triliun. Sementara itu, platform media sosial Reddit mengatakan bahwa mereka telah membeli sejumlah kecil Bitcoin dan Ether.

Sementara itu, mata uang kripto terbesar kedua di dunia, Ether, yang mendukung jaringan blockchain ethereum, naik 3,2% menjadi US$3.353 atau Rp 52,31 juta. Sehari sebelumnya, Ether mencapai level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Harga Ether telah naik 47% di bulan Februari.

Beberapa investor berharap regulator AS akan menyetujui aplikasi untuk ETF berdasarkan spot Ether. Edwards dari Enigma Securities mengatakan bahwa kenaikan ini cukup didukung dengan baik.

"Tentu saja tidak ada perasaan gila terhadap siapa yang membeli dan mengapa - Ether yang menguat juga menunjukkan lingkungan yang lebih terukur - tetapi setidaknya ada sedikit fear of missing out (FOMO) yang terjadi saat ini," ujar Edwards.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...