SBN RI Masih Jadi Incaran Investor Meski Suku Bunga Dunia Naik

Nur Hana Putri Nabila
28 Maret 2024, 03:53
SBN
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Direktur Surat Utang Negara pada Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kemenkeu Loto S. Ginting memperlihatkan informasi tentang Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR005 ketika peluncuran di Jakarta, Kamis (10/1/2019). Pemerintah menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) ritel kepada investor individu secara daring, yakni SBR seri SBR005 dengan minimum pemesanan sebesar Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar melalui mitra distribusi.

RI Tawarkan Imbal Hasil Lebih Tinggi

Nilai imbal hasil yang ditawarkan Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, China, dan India. Hal ini menjadi alasan surat utang Indonesia masih jadi incaran para investor.

Saat ini, selisih (spread) antara Surat Berharga Negara (SBN) bertenor 10 tahun dan Obligasi Pemerintah Amerika Serikat (US Treasury) bertenor 10 tahun sudah menyempit, mencapai 236 basis poin (bps), di mana 100 bps setara dengan 1%.

Penyempitan selisih yield antara kedua instrumen tersebut menunjukkan pelaku pasar cenderung berhati-hati terhadap obligasi dari Indonesia dibandingkan dari negara-negara lain.

Bella juga menjelaskan, bahwa tenor 10 tahun adalah salah satu tenor yang dijadikan acuan untuk pasar obligasi, bersama dengan tenor 5 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun.

“Harga obligasi pemerintah tenor 10 tahun bisa naik, sehingga yield saat ini ada di level 6,5%-6,7%. Untuk akhir semester II 2024 akan bisa turun ke 6%," ujarnya.

Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto mengungkapkan, bahwa keyakinan terhadap pasar obligasi tidak lepas dari ketahanan ekonomi Indonesia yang masih cukup kuat meski menghadapi berbagai tantangan dan ketidakpastian.

"Tantangan ke depan adalah suku bunga yang masih tinggi dan adanya tren inflasi pangan yang disebabkan oleh kenaikan harga-harga bahan pokok," ujar Rully.

Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...