Buah Strategi Unilever di Awal Tahun: Penjualan Kuartal III Naik 0,28%
Daya Beli Masyarakat Lesu
Saat Unilever menaikkan harga pada Februari, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan inflasi sejak bulan tersebut terus menurun hingga Mei sebesar 0,07%. Inflasi sempat naik pada Juni menjadi 0,18%, tapi kemudian turun lagi hingga deflasi sepanjang Juli sampai September.
Indeks Harga Konsumen akhirnya kembali inflasi pada Oktober sebesar 0,07%. Namun, inflasi yang terjadi tak berarti daya beli telah pulih. Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto menjelaskan, inflasi pada bulan lalu belum menunjukkan pemulihan daya beli. Hal ini lantaran inflasi inti masih menghadapi tren penurunan.
Berdasarkan data BPS, inflasi inti pada Oktober secara bulanan atau month on month tercatat sebesar 0,04%, turun dibandingkan September 0,13% dan Agustus 0,29%. Secara tahunan atau year on year, inflasi inti tercatat 1,74%, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu 3,2%. Sementara inflasi inti tahun kalender atau year to date tercatat sebesar 1,5%.
"Biasanya inflasi inti digunakan sebagai indikator daya beli. Inflasi inti memang mengalami penurunan yang secara umum menunjukkan bahwa daya beli belum pulih," ujar Suhariyanto dalam Konferensi Pers Pengumuman Inflasi melalui streaming video, Senin (2/10).
Inflasi inti adalah kenaikan harga pada komponen barang/jasa yang cenderung menetap atau persisten di dalam pergerakannya. Inflasi ini dipengaruhi oleh faktor fundamental, seperti interaksi permintaan-penawaran, lalu lingkungan eksternal seperti nilai tukar, harga komoditi internasional, dan inflasi mitra dagang. Selain itu ada pengaruh dari ekspektasi pedagang dan konsumen.