Rencana Bank Jago Ekspansi ke Digital setelah Punya Modal Jumbo

Image title
26 Februari 2021, 14:32
bank jago, gojek, rights issue, saham, bank kecil, bank, perbankan, swf singapura
Bank Jago
Presiden Direktur PT Bank Jago Tbk, Kharim Siregar (kedua kanan), saat peresmian kantor Bank Jago cabang Mega Kuningan, Jakarta.

Bekerja sama dengan berbagai ekosistem bank digital ini merupakan cara Bank Jago untuk mendekati nasabah. Pasalnya, masyarakat ke depan berinteraksi menggunakan aplikasi, tidak banyak yang mau mendatangi bank itu sendiri.

Selain itu, tahun ini Bank Jago berencana meluncurkan aplikasi untuk bisnis. Aplikasi ini mampu melengkapi target nasabah Bank Jago yaitu nasabah korporasi. Dalam bisnis korporasi, Bank Jago melayani kebutuhan kredit atau pembiayaan.

"Sehingga kami bisa melayani baik individu, maupun bisnis atau perusahaan," kata Kharim.

Rights Issue Bank Jago

Bank Jago bakal kembali kedatangan investor baru. GIC Private Limited asal Singapura akan menyuntikkan investasi hingga US$ 225 juta atau setara Rp 3,15 triliun melalui pembelian saham baru (rights issue) bank tersebut. Selain mempertebal modal Bank Jago, aksi korporasi itu mencerminkan bank digital telah jadi primadona baru para investor.

Bank milik bankir Jerry Ng dan Patrick Walujo itu sudah mengantongi pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk penambahan modal melalui penerbitan saham baru. Jumlahnya mencapai 3 miliar saham baru atau sekitar 27,6% dari total saham Bank Jago yang sebanyak 10,86 miliar saham.

Mengacu prospektus terbaru rights issue, harga pelaksanaan saham baru Bank Jago sudah dipatok Rp 2.350 per saham. Alhasil, melalui hajatan ini, Bank Jago berpotensi meraup dana Rp 7,05 triliun. Rencananya rights issue ini dilakukan pada 8 Maret 2021. 

Penggunaan dana paling besar dari hasil penerbitan saham baru ini adalah untuk ekspansi usaha, alokasinya mencapai 97% atau sekitar Rp 6,8 triliun. Ekspansi usaha ini didukung bisnis partnership lending melalui unit Business Finance Solution dan unit SME Banking dari sisi kredit.

Penggunaan Dana Hasil Rights Issue Bank Jago
 

Ekspansi juga dilakukan sejalan dengan rencana transformasi menjadi bank digital. Bank Jago menyatakan akan segera meluncurkan layanan perbankan digital yang di diberi nama Life Finance Solution.

Transformasi ke bank digital akan membutuhkan dana yang besar, untuk pengembangan layanan perbankan. Apalagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana mengatur batasan modal bank digital.

Dalam draft aturan tersebut, OJK membatasi modal minimal bank yang bertransformasi ke bank digital Rp 3 triliun. Sementara, hingga September tahun lalu, modal inti Bank Jago baru mencapai Rp 1,18 triliun.

Selain transformasi ke bank digital, Bank Jago juga bakal mengembangkan bisnis keuangan syariah melalui Unit Usaha Syariah (UUS). “Saat ini proses pembentukan unit bisnis tersebut masih dalam proses persetujuan regulator,” kata Direktur Kepatuhan Bank Jago Tjit Siat Fun, dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat (26/2).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...