BEI Sesuaikan Harga Saham Bank Jago, Minat Investor Masih Tinggi

Image title
5 Maret 2021, 14:25
bank jago, ampun bank jago, gojek, saham, saham bank jago, pasar modal, bursa bursa efek indonesia
Bank Jago
Presiden Direktur PT Bank Jago Tbk, Kharim Siregar, saat peresmian kantor Bank Jago cabang Mega Kuningan, Jakarta.

Akibat perubahan harga saham Bank Jago, maka nilai kapitalisasi pasar Bank Jago juga ikut berubah menjadi Rp 108,83 triliun. Padahal, kapitalisasi pasar Bank Jago sempat menyentuh Rp 120,5 triliun dengan harga saham Rp 11.100 per saham pada perdagangan Kamis (4/3).

Nilai kapitalisasi pasar Bank Jago yang turun tersebut, membuat posisinya sebagai emiten dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar keempat di sektor finansial, harus turun. Posisinya disalip Bank Negara Indonesia (BBNI) dengan kapitalisasi Rp 111,89 triliun dan Bank Syariah Indonesia (BRIS) yang berkapitalisasi Rp 109,96 triliun.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, saham bank Jago memang tidak bisa dilihat dari segi valuasi saja. Menurutnya, saham ini perlu dilihat dari segi potensi bisnisnya ke depannya.

"Kalau bicara soal saham Bank Jago, tidak bicara valuasi. Bicara Bank Jagi maka perlu bicara soal potensi," ujarnya kepada Katadata.co.id, Senin (22/2).

Modal Inti Bank Jago
Modal Inti Bank Jago (Bank Jago)
 

Selain dimiliki oleh pebisnis dan bankir senior, Bank Jago juga baru saja memiliki investor anyar sejak akhir tahun lalu. Gojek, melalui anak usahanya, melakukan akuisisi sehingga kini memiliki saham Bank Jago sebesar 22,16%. Menurut Nico, Gojek merupakan salah satu perusahaan dengan ekosistem bisnis yang besar di Tanah Air.

Karena punya ekosistem yang begitu besar pada salah satu induk usahanya dengan memiliki banyak pengguna, bisa menjadi salah satu tolak ukur bank ini kelak menjadi bank yang besar. Apalagi, dengan banyaknya pengguna, bisa menjadi sumber pendapatan bagi induk maupun akan usahanya.

"Sehingga, wajar bahwa Bank Jago nanti menjadi bank digital dari Gojek, menjadi salah satu leading company khususnya di bank digital," kata Nico.

Isu yang kedua yang mampu mempengaruhi harga saham Bank Jago adalah terkait dengan peluang bergabungnya (merger) Gojek dengan Tokopedia. Kedua perusahaan rintisan yang saat ini berstatus decacorn tersebut, bisa saling melengkapi dan membuat ekosistemnya semakin luas.

"Perusahaan-perusahaan di bawahnya pasti akan terkena dampaknya, termasuk Bank Jago. Ini merupakan salah satu poin yang perlu diperlukan, bukan valuasi tapi soal proyeksi di masa depan," kata Nico.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...