Pan Brothers, Raksasa Tekstil yang Terpaksa Cicil THR Buruhnya

Sorta Tobing
7 Mei 2021, 17:06
pan brothers, thr, tekstil, manufaktur, buruh, tunjangan hari raya
ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/wsj.
Sejumlah buruh pabrik PT Pan Brothers Tbk membakar ban bekas saat berunjuk rasa di Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (5/5/2021).

Tak hanya memproduksi merek luar, perusahaan juga memiliki merek sendiri (in house label) seperti Zoe Label, Zoe Black, Sokya, dan Wastu dikategori pakaian perempuan. Di kategori pakaian pria, merek yang dikembangkan adalah Salt n Pepper, Asylum, dan FTL.

DEMO BURUH PABRIK DI BOYOLALI
Demo buruh di pabrik tekstil Pan Brothers, Boyolali, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/wsj.)

Kinerja Pan Brothers

Pada laporan keuangannya terakhir yang disampaikan perusahaan, yaitu kuartal III-2020, laba bersihnya mencapai US$ 19,25 juta atau setara Rp 274,62 miliar. Pertumbuhannya sekitar 0,43% dibandingkan periode yang sama 2019.

Pan Brothers mengantongi penjualan senilai US$ 523,78 atau sekitar Rp 7,47 triliun. Kenaikannya sekitar 6,49% dibandingkan periode yang sama 2019. Penjualan perusahaan sebagian besar berasal dari ekspor yang mencapai US$ 462,07 juta.

Tahun ini perusahaan berencana menerbitkan surat utang global atau global bond. Pencatatannya akan dilakukan di bursa efek Singapura pada semester pertama 2021. 

Dananya akan dipakai untuk melunasi pinjaman induk dan entitas anak usaha senilai US$ 171,09 juta yang jatuh tempo pada Januari 2022. Selain itu, Pan Brothers juga akan melakukan pembiayaan kembali utang sindikasi senilai US$ 138,5 juta yang jatuh tempo pada 27 Januari 2021. 

Sisa dana global bond sebesar US$ 350 juta akan dipakai untuk modal kerja. Wakil Direktur Utama Pan Brothers Anne Patricia Sutanto mengatakan, perusahaan tengah melakukan negosiasi dengan pihak kreditur untuk memperpanjang jatuh tempo. "Utang sindikasi, kami sedang proses extend," katanya pada Januari lalu.

Selain itu, Pan Brothers juga membayar bunga obligasi sebesar US$ 6,5 juta pada 26 Januari 2021. Anne mengatakan, pihaknya sudah melunasinya dengan memakai dana kas perusahaan.

Pada 15 Januari 2021, lembaga pemeringkat Moody's Investors Service menurunkan peringkat Pan Brothers menjadi Ca dari Caa1. Pada saat bersamaan, Moody's juga menurunkan peringkat obligasi senior senilai US$ 171 juta yang rencananya dilunasi dengan global bond baru, menjadi Ca dari sebelumnya Caa1.

"Penurunan peringkat mencerminkan ekspektasi kami akan kemungkinan besar gagal bayar dalam waktu dekat," kata analis Moody's Stephanie Cheong dalam rilis peringkat yang diterbitkan 15 Januari 2021.

Penurunan peringkat itu juga mempertimbangkan peningkatan risiko restrukturisasi utang seiring dengan semakin dekatnya jatuh tempo fasilitas kredit sindikasi senilai US$ 138,5 juta pada 27 Januari 2021.

Halaman:
Reporter: Lavinda, Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...